Senam Sambil Selingkuh
Cerita Dewasa - Ini Pengalamanku sebenarnya, sengaja aku samarkan namaku dansuamiku agar dia tidak tersinggung dan tidak tahu kalau ini
yang nulis saya, Kalau sampai tahu kan nggak enak dong, bisa tengkarnantinya.Kejadian ini tidak pernah kuduga sebelumnya, Selama ini rumah tanggakuberjalan baik dan aku tidak pernah melakukan hubungan sex selain dengan suamiku sendiri. Ade, suamiku seorang kontraktor yang cukup besar di kota
Malang Jawa Timur, hampir setiap hari waktunya habis dikantor untuk
mengurus proyek dan proyeknya. Aku sendiri Dini menikah dengan Ade, kakak
tingkat kuliahku di Perguaruan Tinggi Bandung, 2 tahun diatasku. Kehidupan sexku biasa saja, dan cenderung membosankan padahal kurasakan sampai sekarang gairahku cepat sekali memuncak dan kalau melakukan hubungan intim aku suka sekali berlama- lama menikmati dengan berbagai variasi, tetapi
suamiku orangnya kuno dalam melakukan hubungan sex dengan cara yang biasa
saja, dia diatas dan aku dibawah, kadang aku kepingin juga cara lain
seperti pada video porno yang pernah kulihat saat suamiku pergi, tapi tidak
pernah kesampaian, karena pernah kuutarakan pada suamiku dia tidaka menjawab apapun, sehingga kadang aku merasa tidak puas. Aku sering juga
melakukan masturbasi untuk menambah kepuasanku sambil membayangkan wajah
seseorang dengan penis menantang. Saat ini aku dikaruniai 2 orang anak yang cukup manis dan ganteng.
yang nulis saya, Kalau sampai tahu kan nggak enak dong, bisa tengkarnantinya.Kejadian ini tidak pernah kuduga sebelumnya, Selama ini rumah tanggakuberjalan baik dan aku tidak pernah melakukan hubungan sex selain dengan suamiku sendiri. Ade, suamiku seorang kontraktor yang cukup besar di kota
Malang Jawa Timur, hampir setiap hari waktunya habis dikantor untuk
mengurus proyek dan proyeknya. Aku sendiri Dini menikah dengan Ade, kakak
tingkat kuliahku di Perguaruan Tinggi Bandung, 2 tahun diatasku. Kehidupan sexku biasa saja, dan cenderung membosankan padahal kurasakan sampai sekarang gairahku cepat sekali memuncak dan kalau melakukan hubungan intim aku suka sekali berlama- lama menikmati dengan berbagai variasi, tetapi
suamiku orangnya kuno dalam melakukan hubungan sex dengan cara yang biasa
saja, dia diatas dan aku dibawah, kadang aku kepingin juga cara lain
seperti pada video porno yang pernah kulihat saat suamiku pergi, tapi tidak
pernah kesampaian, karena pernah kuutarakan pada suamiku dia tidaka menjawab apapun, sehingga kadang aku merasa tidak puas. Aku sering juga
melakukan masturbasi untuk menambah kepuasanku sambil membayangkan wajah
seseorang dengan penis menantang. Saat ini aku dikaruniai 2 orang anak yang cukup manis dan ganteng.
Aku sendiri memiliki beberapa kesibukan dirumah
Film Bokep - dengan membuat caterring untuk beberapa perusahaan yang ada di Malang. Jadi dari segi materi aku bisa dikatakan sudah cukup.
Untuk mengisi waktu luang aku sempatkan mengikuti kegiatan kesehatan berupa
senam pada sanggar senam tertentu hal ini aku lakukan untuk menjaga stamina
dan juga tubuhku biar tidak gembrot, dan hasilnya lumayan saat ini tinggi badanku 165 cm, rambutku hitam pekat, mata coklat, pinggangku cukup ramping
pantat juga berisi dan yang penting payudaraku tidak kendor walaupn pernah
menyusui dan ukurannya cukup membuat orang menelan ludah 36C. Aku sengaja
mengambil jadwal pagi karena siang sedikit aku harus sudah rapi berada
dikantor pribadiku.
Setelah membereskan urusan rumah aku bersiap berangkat menuju tempat senam, dengan memakai T shirt Kuning cukup ketat dan celana senam aku memagut diri
dikaca, Yach,... lumayan juga pikirku, dengan tshirt tersebut payudaraku
seakan tertekan dan hendak melompat keluar, aku sadari itu.
Peugeot 306 yang kukendarai memasuki pelataran parkir kulihat didalam suara
cukup ramai juga kiranya hari ini. Aku memang tidak pernah ikut ibu-ibu
yang suka ngerumpi ditempatku senam, selesai senam aku langsung pulang.
Pagi ini berbeda sekali tempat senam hampir penuh, aku duduk sendiri ditepi
sambil mempersiapkan baju senamku, aku menuju kekamar ganti kudengarkan ada
beberapa suara ibu- ibu cekikikan sambil menceritakan pengalamannya, Ah, ...
gila pikirku, mereka suka sekali sama laki-laki muda usia untuk permainan
sexnya.
"Iya Jeng Nik, tadi malam itu seru lho, aku tidak menyangka Dion begitu
perkasa, aku dibuatnya tak berkutik dalam 4 ronde sekaligus, padahal
kelihatan dia paling pendiam ya disini, dan permainannya, Yahuuut
lho, memekku sampai seperti mati rasa, ......" Cerita salah satu ibu peserta
senam.
"Ah,.... Masak sih jeng Rita, ..... yach,... sayang aku nggak dapet ya,...
kalau sama Rico gimana jeng,......... itu lho anak SMA 3 yang kita temukan
bersama waktu nongkrong di caffe Regent, yang itunya item dan gede."
Timpal temannya.
" Oh,..... Kalo yang itu sih lumayan, tapi permainannya masih hebat si
Dion, Awalnya saja aku sudah keder dibuatnya.".,,,, ,,,
" Masa,... aku jadi pengin mencobanya jeng, ...... Lihat aja ya nanti, ...
aku habisin dia dengan segala tenagaku,..." celetuknya dengan geregetan.
Pembicaraan terus berlangsung secara tidak sadar aku terbawa ikut
memikirkan Dion,... Apakah Dion itu pelatih senam yang baru 2 bulan melatih
ditempatku, kalo lihat cirinya pendiam dan acuh sih memang dia,...tanpa
terasa tanganku telah berada diantara dua pahaku terasa hangat dan kuraba
pelan memeku dari luar baju sanam ah, .... Cepat-cepat kubuang pikiran buruk
itu aku tidak ingin terjadi sesuatu. Semakin kupikir semakin berkecamuk
pikiran itu ada. Aku ingat waktu itu
Dion memang sempat menjadi buah bibir dikalangan ibu-ibu tempatku senam
tapi aku tidak pernah sedikitpun ikut didalamnya. Apakah dion itu ya yang
dibicarakan ibu-ibu.
Pertama kali masuk Dion memang sempat grogi disoraki oleh ibu-ibu bahkan
sempat membuat wajahnya memerah ketika perkenalan ibu-ibu menanyakan
statusnya. Bahkan salah satu ibu ada yang nyeletuk menanyakan besar
tidaknya ukuran vital Dion, dan hanya dijawab dengan senyum saja.
" Tok,.. Tok,... Tok,....."
Aku terkejut mendengar pintu kamar ganti diketok dari luar, ah kiranya
cukup lama juga aku berada dikamar ganti , cepat cepat kekemasi barangku
dan keluar menuju hall senam, disana masih banyak ibu bergerombol menunggu
waktu senam berlangsung. Aku duduk sendiri sambil minum the hangat,...
tiba-tiba disebelahku duduk empat ibu-ibu yang nampaknya cukup centil
dengan usia yang bervariasi. Sambil berbasa-basi dia memperkenalkan diri
dan,..... aku agak terkejut karena suara dan namanya sama dengan yang ada
di kamar ganti sebelahku tadi. Jeng Nanik dan Jeng Rita cukup keren juga
orangnya dari parfum dan merk lain yang ada ditubuhnya bukan orang yang
tidak mampu kiranya. Nanik kutasir berusia 37 tahun dan mengaku anaknya 3
dan suaminya pegawai swasta dengan jabatan cukup layak, kulitnya putih dan
mulus dengan alis tebal dandanannya tidak semenor Rita Tingganya sekitar 5
Cm dibawahku dan payudaranya juga tidak sebesar punyaku, kutaksir sekitar
34 B tapi nampak serasi sekali dengan penampilannya. Kalau Rita lebih
tinggi dari Nanik tapi masih dibawahku, rambutnya dipotong pendek dan
kulitnya kuning langsat dengan jari lentik payudaranya kutaksir bernomor 36
B dan pantatnya lebih besar dari Rita, dan kelihatan sekali Rita lebih
aggresif dalam pembicaraan, sambil diselingi tawa renyah mereka.
" Eh jeng Dini kan sudah lama ikut disini, udah pernah nyoba-nyoba rasa
lain nggak selain rasa suami, ......Dengan cara arisan bersama,... enak lho
jeng, rugi kalo nggak mencobanya" celetuknya berbisik hati-hati,......
Sambil sesekali melirik Nanik.
Merah wajahku rasanya, karena selama ini tidak pernak aku temukan orang
yang bicara terbuka seperti itu,... "E,.... E,..... ti,... ti,... dak
kog,.. ini apa ya,.... Aku gelagapan.
Dan serempak dua ibu tadi tertawa berbahak-bahak,...... Ah,... masa jeng
Dini, lha wong sekarang fasilitas sudah banyak kog tidak dipergunakan,
yach,... JUST FOR FUN saja kog, kalo habis yang dibuang to jangan dibawa
pulang bingkusnya bisa bahaya ya jeng Nanik,.... Iya lho Jeng Dini kita ini
kan punya kelompok disini yang kadang bikin acara enjoy bersama dan
tertutup sekali lho, tidak semua ibu boleh ikutan disini, Tak lihat jeng
Dini mulai pertama ikut senam tidak pernah ada teman dan menyendiri, apa
salahnya kalo bergabung dan menikmati menu baru kami.
Gila orang-orang ini Jeng Nanik pintar juga ngomong gituan, belum sempat
aku berpikir dan menjawab mereka menyela lagi,.... "Sudah lah jeng Dini
,.... Ikut aja rahasia pasti terjamin kog,.. dan yang penting ada menu baru
tiap bertemu". Sambil menarik tanganku menuju hall senam. Konsentrasiku
bubar selama senam aku secara tidak sengaja hanyu oleh pikiran ibu-ibu, dan
kebetulan pelatihku hari ini Dion.
Kuperhatikan seksama Dion cukup keren juga Tongkrongannya bodinya bagus,
otot-ototnya nampak menyembul, dan,.... Ayooo,... hap,... satu,... dua,...
renggangkan kaki,... perintahnya. Dia menghadap peserta senam dan, ...
Alamak,... otot diantara kedua selangkangannya tertekan oleh baju senamnya
nampak menyembul keras dan cukup panjang, aku jadi berpikiran yang bukan
bukan, seandainya bisa kugenggam dan kulakukan seperti di video porno itu
enak kali ya, .......Gila,... pikirku aku kog jadi gini.
Senam sudah usai, mobil merangkak pelan menuju garasi, kuhempaskan tubuhku
diatas kasur, pikiranku berkecamuk membayangkan perkataan ibu-ibu tentang
menu baru penuh rahasia tadi, tiba - tiba pikranku menerawang dan melintaslah
bayangan Dion dengan mesra aku merinding, Dion seolah datang dan memelukku,
tangannya mulai membelai punggung dan turun ke pantat. Diremasnya pelan dan
kurasakan benda keras diantara selangkangannya menempel ketat dibaju
senamku, aku kegelian, dan,..... Lambat namun pasti kurasakan tangannya
mulai menyentuh dadaku yang kenyal, kurasakan pelintirannya membuat
pentilku mulai kaku dan keras. Aku mulai mengejang, tapi tak dilepas
tangannya didadaku bahkan mulai nakal, tangan kanannya berani menuju
selangkanganku dikuaknya kuat-kuat celanaku sampai kudengar robekan kain
Oh,....... Jari-jemarinya membelai lembut gumpalan daging lunak penuh bulu
dan,... Mulutnya tak tinggal diam, Dion mulai mengeluarkan lidaknya
menjilati memekku yang mulai basah,.... Aaaaaahhhhhhh,,,, Zzzzzzzt,.....
aku tak kuat menahan, Dion masih terus menjilat dan menjilat klentitku
mulai kaku dan memekku semakin basah dan,.... Kriiiinngggg,.....
Krrriiiiingggg,.... Suara telepon berdering aku tertegun,...Gila cing aku
bisa membayangkan dengan Dion begitu hebaaat, badanku meriang rasanya dan
satu lagi yang kurasakan basah diselangkanganku. Aku bangun
bermalas-malasan dan kuangkat telepon.
" Hallo,.... Jeng Dini ada", .....
" Ya saya sendiri, siapa ini ya,..."
" Aduh,.... Masak lupa saya Rita yang senam tadi,..... Wah sedang apa ini
kog kayaknya malas- malasan saja, ........
Terasa sekali memang agak serak suaraku saat ini habis membayangkan dengan
Dion kering rasanya tenggorakkan.
",.... Oh,.... Tidak jeng ini lho sedang membersihkan rumah kacau balau
gini, kalau jeng Rita sedang apa ini kog tumben telpon saya",...
" Ah enggak lagi free aja ini ngga' ada temen ngobrol,... Eh,.. iya gimana
tadi tawaran kelompok kami jeng, ... Mbok ikut aja lah biar sekali-sekali
punya menu sesuai selera,... ha ha ha,..... ndak usah takut,.. enjoy aja
kog,................
Jeng rita menceritakan panjang lebar club gilanya dan aku tambah menerawang
atas kegiatan dengan pengalamannya yang menggila itu.
",.... Jeng Rita apa suami jeng nggak curiga, ........ belum selesai aku
bicara, Rita menimpali dengan amat berapi-api.
" ,... ya caranya dong,... abis gituan sama yang lain jangan mikirin dia
lagi, abis ya abis kan beres jeng jadi nyampek rumah pikiran fres dan segar
lho,.... Bener Jeng,... ayo deh ikutan , ...... nanti pasti deh jeng Dini
suka. Rayunya tak henti- henti".
Tak lama berselang telepon kuakhiri tanpa jawaban iya atau tidak,..... aku
bingung dan berfikir keras sampai akhirnya aku tertidur.
Sore hari setelah menerima laporan dari tukang antar caterringku aku
membukukan hasil caterringku selama sehari, aku membantu anak-anakku
menyelesaikan tugas belajarnya. Kudengar bel pintu dan suamiku pulang
dengan wajah kuyu kelelahan, kupersiapkan perlengkapan mandinya.
Malam larut aku sangat menginginkan hubungan intim malam ini, kucoba dekati
suamiku dia sudah tertidur lelap tergambar kelelehan diwajahnya, aku
kasihan tapi memekku sudah mulai basah ingin dijenguk oleh kemaluan
suamiku. Kucoba membangunkan dia, tapi dia menolak dan hanya kekecewaan
yang kudapat malam ini dan tanpa tersadar aku sudah terlelap.
Suasana hingar bingar ruang senam kembali kudengar dan kulihat sekeliling
kembali bergerombol sekelompok ibu-ibu yang 3 hari kemarin mengajakku ikut
dalam kelompoknya.
" Hai jeng Dini, ... sini dong kenapa sendirian saja disitu" ajak jeng Rita
sambil tersenyum. Kulangkahkan kakikku menuju kearah mereka kuhitung ada 7
orang denganku. Aku berbasa basi memperkenalkan diri.
" Ibu-ibu, ini peserta baru kita yang saya ceritakan kemarin itu lho,, ....
Gimana Jeng jadi ikutan ya,... untuk pengalaman aja kog,... " ajaknya
merayu.
Untuk mengisi waktu luang aku sempatkan mengikuti kegiatan kesehatan berupa
senam pada sanggar senam tertentu hal ini aku lakukan untuk menjaga stamina
dan juga tubuhku biar tidak gembrot, dan hasilnya lumayan saat ini tinggi badanku 165 cm, rambutku hitam pekat, mata coklat, pinggangku cukup ramping
pantat juga berisi dan yang penting payudaraku tidak kendor walaupn pernah
menyusui dan ukurannya cukup membuat orang menelan ludah 36C. Aku sengaja
mengambil jadwal pagi karena siang sedikit aku harus sudah rapi berada
dikantor pribadiku.
Setelah membereskan urusan rumah aku bersiap berangkat menuju tempat senam, dengan memakai T shirt Kuning cukup ketat dan celana senam aku memagut diri
dikaca, Yach,... lumayan juga pikirku, dengan tshirt tersebut payudaraku
seakan tertekan dan hendak melompat keluar, aku sadari itu.
Peugeot 306 yang kukendarai memasuki pelataran parkir kulihat didalam suara
cukup ramai juga kiranya hari ini. Aku memang tidak pernah ikut ibu-ibu
yang suka ngerumpi ditempatku senam, selesai senam aku langsung pulang.
Pagi ini berbeda sekali tempat senam hampir penuh, aku duduk sendiri ditepi
sambil mempersiapkan baju senamku, aku menuju kekamar ganti kudengarkan ada
beberapa suara ibu- ibu cekikikan sambil menceritakan pengalamannya, Ah, ...
gila pikirku, mereka suka sekali sama laki-laki muda usia untuk permainan
sexnya.
"Iya Jeng Nik, tadi malam itu seru lho, aku tidak menyangka Dion begitu
perkasa, aku dibuatnya tak berkutik dalam 4 ronde sekaligus, padahal
kelihatan dia paling pendiam ya disini, dan permainannya, Yahuuut
lho, memekku sampai seperti mati rasa, ......" Cerita salah satu ibu peserta
senam.
"Ah,.... Masak sih jeng Rita, ..... yach,... sayang aku nggak dapet ya,...
kalau sama Rico gimana jeng,......... itu lho anak SMA 3 yang kita temukan
bersama waktu nongkrong di caffe Regent, yang itunya item dan gede."
Timpal temannya.
" Oh,..... Kalo yang itu sih lumayan, tapi permainannya masih hebat si
Dion, Awalnya saja aku sudah keder dibuatnya.".,,,, ,,,
" Masa,... aku jadi pengin mencobanya jeng, ...... Lihat aja ya nanti, ...
aku habisin dia dengan segala tenagaku,..." celetuknya dengan geregetan.
Pembicaraan terus berlangsung secara tidak sadar aku terbawa ikut
memikirkan Dion,... Apakah Dion itu pelatih senam yang baru 2 bulan melatih
ditempatku, kalo lihat cirinya pendiam dan acuh sih memang dia,...tanpa
terasa tanganku telah berada diantara dua pahaku terasa hangat dan kuraba
pelan memeku dari luar baju sanam ah, .... Cepat-cepat kubuang pikiran buruk
itu aku tidak ingin terjadi sesuatu. Semakin kupikir semakin berkecamuk
pikiran itu ada. Aku ingat waktu itu
Dion memang sempat menjadi buah bibir dikalangan ibu-ibu tempatku senam
tapi aku tidak pernah sedikitpun ikut didalamnya. Apakah dion itu ya yang
dibicarakan ibu-ibu.
Pertama kali masuk Dion memang sempat grogi disoraki oleh ibu-ibu bahkan
sempat membuat wajahnya memerah ketika perkenalan ibu-ibu menanyakan
statusnya. Bahkan salah satu ibu ada yang nyeletuk menanyakan besar
tidaknya ukuran vital Dion, dan hanya dijawab dengan senyum saja.
" Tok,.. Tok,... Tok,....."
Aku terkejut mendengar pintu kamar ganti diketok dari luar, ah kiranya
cukup lama juga aku berada dikamar ganti , cepat cepat kekemasi barangku
dan keluar menuju hall senam, disana masih banyak ibu bergerombol menunggu
waktu senam berlangsung. Aku duduk sendiri sambil minum the hangat,...
tiba-tiba disebelahku duduk empat ibu-ibu yang nampaknya cukup centil
dengan usia yang bervariasi. Sambil berbasa-basi dia memperkenalkan diri
dan,..... aku agak terkejut karena suara dan namanya sama dengan yang ada
di kamar ganti sebelahku tadi. Jeng Nanik dan Jeng Rita cukup keren juga
orangnya dari parfum dan merk lain yang ada ditubuhnya bukan orang yang
tidak mampu kiranya. Nanik kutasir berusia 37 tahun dan mengaku anaknya 3
dan suaminya pegawai swasta dengan jabatan cukup layak, kulitnya putih dan
mulus dengan alis tebal dandanannya tidak semenor Rita Tingganya sekitar 5
Cm dibawahku dan payudaranya juga tidak sebesar punyaku, kutaksir sekitar
34 B tapi nampak serasi sekali dengan penampilannya. Kalau Rita lebih
tinggi dari Nanik tapi masih dibawahku, rambutnya dipotong pendek dan
kulitnya kuning langsat dengan jari lentik payudaranya kutaksir bernomor 36
B dan pantatnya lebih besar dari Rita, dan kelihatan sekali Rita lebih
aggresif dalam pembicaraan, sambil diselingi tawa renyah mereka.
" Eh jeng Dini kan sudah lama ikut disini, udah pernah nyoba-nyoba rasa
lain nggak selain rasa suami, ......Dengan cara arisan bersama,... enak lho
jeng, rugi kalo nggak mencobanya" celetuknya berbisik hati-hati,......
Sambil sesekali melirik Nanik.
Merah wajahku rasanya, karena selama ini tidak pernak aku temukan orang
yang bicara terbuka seperti itu,... "E,.... E,..... ti,... ti,... dak
kog,.. ini apa ya,.... Aku gelagapan.
Dan serempak dua ibu tadi tertawa berbahak-bahak,...... Ah,... masa jeng
Dini, lha wong sekarang fasilitas sudah banyak kog tidak dipergunakan,
yach,... JUST FOR FUN saja kog, kalo habis yang dibuang to jangan dibawa
pulang bingkusnya bisa bahaya ya jeng Nanik,.... Iya lho Jeng Dini kita ini
kan punya kelompok disini yang kadang bikin acara enjoy bersama dan
tertutup sekali lho, tidak semua ibu boleh ikutan disini, Tak lihat jeng
Dini mulai pertama ikut senam tidak pernah ada teman dan menyendiri, apa
salahnya kalo bergabung dan menikmati menu baru kami.
Gila orang-orang ini Jeng Nanik pintar juga ngomong gituan, belum sempat
aku berpikir dan menjawab mereka menyela lagi,.... "Sudah lah jeng Dini
,.... Ikut aja rahasia pasti terjamin kog,.. dan yang penting ada menu baru
tiap bertemu". Sambil menarik tanganku menuju hall senam. Konsentrasiku
bubar selama senam aku secara tidak sengaja hanyu oleh pikiran ibu-ibu, dan
kebetulan pelatihku hari ini Dion.
Kuperhatikan seksama Dion cukup keren juga Tongkrongannya bodinya bagus,
otot-ototnya nampak menyembul, dan,.... Ayooo,... hap,... satu,... dua,...
renggangkan kaki,... perintahnya. Dia menghadap peserta senam dan, ...
Alamak,... otot diantara kedua selangkangannya tertekan oleh baju senamnya
nampak menyembul keras dan cukup panjang, aku jadi berpikiran yang bukan
bukan, seandainya bisa kugenggam dan kulakukan seperti di video porno itu
enak kali ya, .......Gila,... pikirku aku kog jadi gini.
Senam sudah usai, mobil merangkak pelan menuju garasi, kuhempaskan tubuhku
diatas kasur, pikiranku berkecamuk membayangkan perkataan ibu-ibu tentang
menu baru penuh rahasia tadi, tiba - tiba pikranku menerawang dan melintaslah
bayangan Dion dengan mesra aku merinding, Dion seolah datang dan memelukku,
tangannya mulai membelai punggung dan turun ke pantat. Diremasnya pelan dan
kurasakan benda keras diantara selangkangannya menempel ketat dibaju
senamku, aku kegelian, dan,..... Lambat namun pasti kurasakan tangannya
mulai menyentuh dadaku yang kenyal, kurasakan pelintirannya membuat
pentilku mulai kaku dan keras. Aku mulai mengejang, tapi tak dilepas
tangannya didadaku bahkan mulai nakal, tangan kanannya berani menuju
selangkanganku dikuaknya kuat-kuat celanaku sampai kudengar robekan kain
Oh,....... Jari-jemarinya membelai lembut gumpalan daging lunak penuh bulu
dan,... Mulutnya tak tinggal diam, Dion mulai mengeluarkan lidaknya
menjilati memekku yang mulai basah,.... Aaaaaahhhhhhh,,,, Zzzzzzzt,.....
aku tak kuat menahan, Dion masih terus menjilat dan menjilat klentitku
mulai kaku dan memekku semakin basah dan,.... Kriiiinngggg,.....
Krrriiiiingggg,.... Suara telepon berdering aku tertegun,...Gila cing aku
bisa membayangkan dengan Dion begitu hebaaat, badanku meriang rasanya dan
satu lagi yang kurasakan basah diselangkanganku. Aku bangun
bermalas-malasan dan kuangkat telepon.
" Hallo,.... Jeng Dini ada", .....
" Ya saya sendiri, siapa ini ya,..."
" Aduh,.... Masak lupa saya Rita yang senam tadi,..... Wah sedang apa ini
kog kayaknya malas- malasan saja, ........
Terasa sekali memang agak serak suaraku saat ini habis membayangkan dengan
Dion kering rasanya tenggorakkan.
",.... Oh,.... Tidak jeng ini lho sedang membersihkan rumah kacau balau
gini, kalau jeng Rita sedang apa ini kog tumben telpon saya",...
" Ah enggak lagi free aja ini ngga' ada temen ngobrol,... Eh,.. iya gimana
tadi tawaran kelompok kami jeng, ... Mbok ikut aja lah biar sekali-sekali
punya menu sesuai selera,... ha ha ha,..... ndak usah takut,.. enjoy aja
kog,................
Jeng rita menceritakan panjang lebar club gilanya dan aku tambah menerawang
atas kegiatan dengan pengalamannya yang menggila itu.
",.... Jeng Rita apa suami jeng nggak curiga, ........ belum selesai aku
bicara, Rita menimpali dengan amat berapi-api.
" ,... ya caranya dong,... abis gituan sama yang lain jangan mikirin dia
lagi, abis ya abis kan beres jeng jadi nyampek rumah pikiran fres dan segar
lho,.... Bener Jeng,... ayo deh ikutan , ...... nanti pasti deh jeng Dini
suka. Rayunya tak henti- henti".
Tak lama berselang telepon kuakhiri tanpa jawaban iya atau tidak,..... aku
bingung dan berfikir keras sampai akhirnya aku tertidur.
Sore hari setelah menerima laporan dari tukang antar caterringku aku
membukukan hasil caterringku selama sehari, aku membantu anak-anakku
menyelesaikan tugas belajarnya. Kudengar bel pintu dan suamiku pulang
dengan wajah kuyu kelelahan, kupersiapkan perlengkapan mandinya.
Malam larut aku sangat menginginkan hubungan intim malam ini, kucoba dekati
suamiku dia sudah tertidur lelap tergambar kelelehan diwajahnya, aku
kasihan tapi memekku sudah mulai basah ingin dijenguk oleh kemaluan
suamiku. Kucoba membangunkan dia, tapi dia menolak dan hanya kekecewaan
yang kudapat malam ini dan tanpa tersadar aku sudah terlelap.
Suasana hingar bingar ruang senam kembali kudengar dan kulihat sekeliling
kembali bergerombol sekelompok ibu-ibu yang 3 hari kemarin mengajakku ikut
dalam kelompoknya.
" Hai jeng Dini, ... sini dong kenapa sendirian saja disitu" ajak jeng Rita
sambil tersenyum. Kulangkahkan kakikku menuju kearah mereka kuhitung ada 7
orang denganku. Aku berbasa basi memperkenalkan diri.
" Ibu-ibu, ini peserta baru kita yang saya ceritakan kemarin itu lho,, ....
Gimana Jeng jadi ikutan ya,... untuk pengalaman aja kog,... " ajaknya
merayu.
Video Ngentot - Iya jeng ,.... (spontan ibu-ibu seperti Koor) " Rahasia terjamin deh",
"Mereka itu sudah terlatih kog, habis acara ya kayak ngaak kenal lagi sama
kita deh,... dijamin", ...."dan yang penting jeng dijamin pasti enjoy dan
kurang terus,.... Hehehe",....
Suara mereka bersautan mempromosikan kegiatannya selama ini. Aku yang
pusing belum memperoleh jatah suamiku tiba-tiba timbul pikiran burukku
untuk mencobanya.
" Tapi,... Gimana ya,..... " tanyaku bingung dan ragu.
" Alaaaaaahhhh nggak usah bingung jeng nanti kita antar dan kita service
untuk anggota baru kita,... gimana ibu-ibu kalo saat ini kita tetapkan aja
bahwa anggota baru kita yang memperoleh jatah arisan kunci saat ini dan
langsung kita antar, .... Setuju".
" Setuju deh biar tambah saudara, .... Nah sekarang kita senam dulu
yok,..." .ajaknya sambil memberikan kunci padaku dan aku menerima kunci
tersebut tetapi tidak tahu untuk apa kunci itu. Senam kali ini aku
benar-benar tidak konsentrasi dan bingung apa yang harus aku lakukan,
hampir semua gerakanku tidak ada yang benar.
Senam telah berakhir dan ibu-ibu mengajak menuju tempat yang telah
disediakan, sebuah rumah yang cukup bagus dengan halam luas dibelakang
terdapat kolam renang, aku membuka dengan kunci yang telah disediakan, dan
kulihat ada 3 kamar yang tertutup setelah omong-omong sejenak, beberapa ibu
masuk kamar mandi untuk membersihkan diri tak lama kemudian mereka ada yang
minta diri untuk pulang.
" Begini jeng Dini itu kuncinya ada lima kan ?... salah satunya kunci
diruangan yang tertutup ini nah nanti kalo jeng Dini sudah siap buka aja
kamarnya dan,.... Lihat sendiri deh ada apa disana dan enjoy saja rimah ini
aman kog, ini punya jeng Nanik dan memang khusus untuk kegiatan Arisan ini,
kebutuhan makan dan minum ada di kulkas, ... dan silahkan saja dinikmati
sampai jeng Dini suka kalo pulang ya langsung aja pulang, kuncinya jangan
dibawa lho jeng,... liriknya menggoda".
Aku termanggu mendengarkan ocehan jeng Rita sementara temanya hanya
tersenyum dambil memainkan matanya. Aku semakin bingung bagaimana nantinya.
Tak lama kemudian mereka berdua mohon pamit pulang terlebih dahulu dan aku
tinggal sendirian. Aku bingung melangkah antara iya dan tidak, aku juga
teringat kisah kayalanku dengan Dion,...... aku tercenung., .....ingin
mencobanya, kulangkahkan kaki dengan berdebar Klik.. !!!! pintu pertama
kubuka tapi kulihat sekeliling tidak ada seorangpun, pintu kedua kubuka
dan.... Darahku berdesir hebat kuluhat seorang lelaki tegap dan cukup
ganteng dengan kulit bersih memakai T shirt hitam dan celana pendek biru
tua dia tersenyum, aku membalas kecut dan kuurungkan langkah kakiku masuk
kamar tersebut, aku kembali duduk diruang tamu. Kunyalakan televisi untuk
menepis kegugupanku kuganti channel per channel tapi tak ada yang menarik
tiba-tiba...
" Hai ,.. Aku Bandi,.. Kenapa kog tidak ngobrol didalam saja tadi kan udah
buka pintu tak tunggu lho, ....." pintanya sambil mengulurkan tangan
perkenalan.
" Eh,.. e....Aku Dini,,.. Eh... Ah nggak kog Aku cuman pengin tahu aja",
jawabku gugup dan tanganku mulai berkeringat dingin.
Kuperhatikan wajahnya ada bulu halus didagu masih baru dicukur dan dadanya
cukup bidang dengan tinggi badan berkisar 175 Cm, otot-ototnya menonjol
kuat. Bandi dengan santai duduk disebelahku sambil ikut mengawasi televisi
yang remotenya masih ditanganku, dia tahu kalo aku gugup diambilkannya aku
minum susu hangat dan dia menuju ke televisi diputarnya Film laser disk.
Aku diam saja dan dia mulai membuka pembicaraan basa- basi untuk melemaskan
suasana.
Aku kaget dua kali karena begitu aku menoleh ke televisi, kulihat film
porno yang diputar, disana terlihat orang kulit putih sedang asyik
menghisap kemaluan orang kulit hitam yang tegang dan panjang, aku risih dan
malu tapi badanku mulai hangat terutama ada rasa geli disekitar pahaku,
Bandi kelihatan mulai lebih mendekatiku aku tak menghiraukan mataku tetap
kearah televisi, tanpa kusadari aku mulai ikut hanyut dan kurasakan ada
benda asing yang menempel didadaku, kulirik ternyata tangan Bandi kutoleh
dia hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatnnya. Aku diam merasakan dan dia
semakin berani, diselusuri leherku dengan bibirnya,... turun kebahuku,...
ditariknya pelan kaosku sampai kelihatan tali Bh. ku aku tak tahan, disofa
aku direbahkan perlahan, dia tambah semangat, tanpa bicara dia mulai
mengupas kulitku perlahan, tak pernah kurasakan hal ini sebelumnya, aku
seolah melayang kegelian. Bandi membuka sendiri kaosnya dan kulihat dada
bidang itu ditumbuhi bulu halus. Dia bekerja sendiri ditariknya kaosku
sampai beberapa kancing terlepas dan diangkat keatas hingga sekarang hanya
tinggal Bh dan rokku saja, tanganya kurasakan menempel lagi pada susuku
dipelintirnya ujung susuku dan kurasakan mengeras,dia mulai menindihku, aku
terpejam kurasakan bulu-bulu halus mulai menyentuh dadaku,...Ditariknya
lepas Bhku sehingga susuku yang besar seolah melompat keluar dadaku bandi
terkejut melihat besarnya susuku dengan warna kuning langsat dengan bulatan
kecil coklat tua kemerahan serta putting kecil menantang mulutnyapun menuju
putingku,... kurasakan lidahnya lincah membuat nafsuku memuncak, putingku
semakin mengeras sesekali kurasakan gigitan kecil giginya menggores
putingku. Diatas perut kurasakan ada benda yang membonggol mendesak hebat.
Bibirku terasa habis dilumat bibirnya, sampai aku tak bisa bernafas, aku
mulai berkeringat dan,..... Tangan kanannya mulai menuju kearah vagina,
diselipkan diantara pahaku, aku gak kuat kupeluk dia dan dia semakin berani
ditariknya rokku sampai terlepas, ditarik perlahan celana dalamku sambil
tersenyum dan dengan sigap direnggangkannya kakiku sehingga dia dengan
leluasa Bandi melihat memekku yang padat dengan bulu hitam keriting,
tangannya mengocek memekku yang sudah basah. Dimasukkannya jari tengah
sedangkan ibu jari dan jempolnya membuka jalan dengan meminggirkan rambut
kemaluanku. Klentitku kaku, ......... dijilat dan disedotnya susuku sampai
aku kegelian dan, ..... kini kurasakan mulutnya sudah diatas memekku. Aku
semakin geli lidahnya menyapu bersih ruang dalam memekku yang basah sambil
tangan kanannya ikut membantu memainkan , .....
" Eeeeeeeh.,,,,, Bandi,...... aduuuuuh,... " aku mengerang kegelian, tapi
dia tidak perduli diteruskannya mempermainkan klentitku.
Aku sudah tak tahan, dengan berjongkok kududkkan bandi dan aku kaget
melihat benda menggelantung tegak menghadap keatas (bukan tegak lurus
seperti punya suamiku kayaknya) disela selangkangannya. Dia hanya tersenyum
memegang leher penis dan digerak-gerakkan dengan tangannya, kudekati dan
kupegang,.... Alamak,..... tanganku tak cukup melingkar pada penisnya dan
panjangnya 2 cm dibawah pusarnya. Aku geli dan taku melihatnya Hitam,...
mendongak seperti pisang ambon besarnya, Kutaksir panjangnya sekitar 19 Cm,
sedangkan yang pernah kurasakan hanya 16 CM.
" Kenapa kog dilihatin seperti itu",.. tanyanya
" Eh ,... aku heran kog kayak gini ya,...cukup nggak ya ini lewat punyaku
nanti". Jawabku sambil tetap memegangnya.
Belum selesai aku melanjutkan omonganku disorongkakn ujung penisnya
kemulutku, dan,... ehm,....mulutku tak muat menampung semua penisnya
kedalam,... kurasakan nikmat juga, selama ini aku tak pernah seperti
ini,... Sedotanku keluar masuk penisnya menyembul tenggelem dalam mulutku
tangannya juga tidak diam menggapai semua bagian tubuhku yang sensitif, aku
semakin terangsang. Tak lupa pula Bola penis dua buah menjadi sasaran
lidahku, kurasakan ada cairan bening sedikit cukup manis dan terus kuhisap
sampai mulutku tak mampu lagi menahan besarnya penis bandi. Setelah puas
aku mencium batang kemaluannya dan mulutku payah, kulirih LD masih
memperagakan posisi sanggama bermacam- macam dengan mani membasahi mulut
wanita.,(..... Tiba-tiba terlintas dipikiranku bahwa Aku akan berbuat
seperti yang di Laser Disk itu ,..... ingin merasakan air mani Bandi yang
segar nanti,... akan kuhabiskan)
" Din coba kamu ngadep belakang dan pegangi ujung sofa itu". Perintahnya.
Aku tidak menolah kulakukan perintahnya tiba- tiba kurasakan penis bandi
dipukul-pukulkan pada pantatku aku kegelian. Diserudukkan penisnya ke
memekku dari belakang sulit sekali,.. dia coba lagi dan gagal. "
Aaaaaaah,... seret sekali ya kayak perawan" omongnya,... Aku semakin
tersanjung karena anakku sudah 2 tapi memekku dibilang seret kayak perawan.
Aku berbalik ku bantu bandi dengan mengelomohi penisnya dengan ludahku tapi
masih juga tidak berhasil menembus memekku. Kulihat Bandi tidak kehilangan
akal diambilnya hand bodi dan dioleskan pada penisnya yang besar dan,...
perlahan masuk pada vaginaku yang kecil, kurasakan agak pedih.
" Bandi,.. udah ah,... nggak bisa masuk lho, ...terlalu besar sih",.
pintaku.
" Sebentar ,... tahan dulu ya,...ini udah nyampai sepertiga lho". Jawabnya
sambil didesaknya vaginaku dengan penis dan,... sreeet,... sret,...
sreeeeetttttt. " aaaaaUUUUUU",... aku menjerit kurasakan penis Bandi terasa
tembus ke kerongkonganku, digerak gerakan pantatnya aku kegielian,...
akhirnya banjir juga vaginaku dan kurasakan kenikmatan saat penis bandi
maju mundur diruang vaginaku. Sesekali pantatku ditepuknya untuk menambah
semangatku menggenjot penisnya, susuku dibiarkan bergelantungan berbegrak
bebas sementara tangan bandi sibuk memegang pinggulku memaju mundurkan
pantatku. Saat penis masuk badanku terasa tertusuk geli tak karuan.
Sesekali juga Bandi menciumi punggungku sambil penisnya terus bergerak
keluar masuk memekku. Aku juga berusaha dengan menggerakkan pantatku kiri
kanan dan penis Bandi seakan terjepit diapun mengerang kuat. Dipegangnya
susuku kuat-kuat dan ditarik masukkan penis besar tersebut berulang sampai
aku kelelahan.
"Mereka itu sudah terlatih kog, habis acara ya kayak ngaak kenal lagi sama
kita deh,... dijamin", ...."dan yang penting jeng dijamin pasti enjoy dan
kurang terus,.... Hehehe",....
Suara mereka bersautan mempromosikan kegiatannya selama ini. Aku yang
pusing belum memperoleh jatah suamiku tiba-tiba timbul pikiran burukku
untuk mencobanya.
" Tapi,... Gimana ya,..... " tanyaku bingung dan ragu.
" Alaaaaaahhhh nggak usah bingung jeng nanti kita antar dan kita service
untuk anggota baru kita,... gimana ibu-ibu kalo saat ini kita tetapkan aja
bahwa anggota baru kita yang memperoleh jatah arisan kunci saat ini dan
langsung kita antar, .... Setuju".
" Setuju deh biar tambah saudara, .... Nah sekarang kita senam dulu
yok,..." .ajaknya sambil memberikan kunci padaku dan aku menerima kunci
tersebut tetapi tidak tahu untuk apa kunci itu. Senam kali ini aku
benar-benar tidak konsentrasi dan bingung apa yang harus aku lakukan,
hampir semua gerakanku tidak ada yang benar.
Senam telah berakhir dan ibu-ibu mengajak menuju tempat yang telah
disediakan, sebuah rumah yang cukup bagus dengan halam luas dibelakang
terdapat kolam renang, aku membuka dengan kunci yang telah disediakan, dan
kulihat ada 3 kamar yang tertutup setelah omong-omong sejenak, beberapa ibu
masuk kamar mandi untuk membersihkan diri tak lama kemudian mereka ada yang
minta diri untuk pulang.
" Begini jeng Dini itu kuncinya ada lima kan ?... salah satunya kunci
diruangan yang tertutup ini nah nanti kalo jeng Dini sudah siap buka aja
kamarnya dan,.... Lihat sendiri deh ada apa disana dan enjoy saja rimah ini
aman kog, ini punya jeng Nanik dan memang khusus untuk kegiatan Arisan ini,
kebutuhan makan dan minum ada di kulkas, ... dan silahkan saja dinikmati
sampai jeng Dini suka kalo pulang ya langsung aja pulang, kuncinya jangan
dibawa lho jeng,... liriknya menggoda".
Aku termanggu mendengarkan ocehan jeng Rita sementara temanya hanya
tersenyum dambil memainkan matanya. Aku semakin bingung bagaimana nantinya.
Tak lama kemudian mereka berdua mohon pamit pulang terlebih dahulu dan aku
tinggal sendirian. Aku bingung melangkah antara iya dan tidak, aku juga
teringat kisah kayalanku dengan Dion,...... aku tercenung., .....ingin
mencobanya, kulangkahkan kaki dengan berdebar Klik.. !!!! pintu pertama
kubuka tapi kulihat sekeliling tidak ada seorangpun, pintu kedua kubuka
dan.... Darahku berdesir hebat kuluhat seorang lelaki tegap dan cukup
ganteng dengan kulit bersih memakai T shirt hitam dan celana pendek biru
tua dia tersenyum, aku membalas kecut dan kuurungkan langkah kakiku masuk
kamar tersebut, aku kembali duduk diruang tamu. Kunyalakan televisi untuk
menepis kegugupanku kuganti channel per channel tapi tak ada yang menarik
tiba-tiba...
" Hai ,.. Aku Bandi,.. Kenapa kog tidak ngobrol didalam saja tadi kan udah
buka pintu tak tunggu lho, ....." pintanya sambil mengulurkan tangan
perkenalan.
" Eh,.. e....Aku Dini,,.. Eh... Ah nggak kog Aku cuman pengin tahu aja",
jawabku gugup dan tanganku mulai berkeringat dingin.
Kuperhatikan wajahnya ada bulu halus didagu masih baru dicukur dan dadanya
cukup bidang dengan tinggi badan berkisar 175 Cm, otot-ototnya menonjol
kuat. Bandi dengan santai duduk disebelahku sambil ikut mengawasi televisi
yang remotenya masih ditanganku, dia tahu kalo aku gugup diambilkannya aku
minum susu hangat dan dia menuju ke televisi diputarnya Film laser disk.
Aku diam saja dan dia mulai membuka pembicaraan basa- basi untuk melemaskan
suasana.
Aku kaget dua kali karena begitu aku menoleh ke televisi, kulihat film
porno yang diputar, disana terlihat orang kulit putih sedang asyik
menghisap kemaluan orang kulit hitam yang tegang dan panjang, aku risih dan
malu tapi badanku mulai hangat terutama ada rasa geli disekitar pahaku,
Bandi kelihatan mulai lebih mendekatiku aku tak menghiraukan mataku tetap
kearah televisi, tanpa kusadari aku mulai ikut hanyut dan kurasakan ada
benda asing yang menempel didadaku, kulirik ternyata tangan Bandi kutoleh
dia hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatnnya. Aku diam merasakan dan dia
semakin berani, diselusuri leherku dengan bibirnya,... turun kebahuku,...
ditariknya pelan kaosku sampai kelihatan tali Bh. ku aku tak tahan, disofa
aku direbahkan perlahan, dia tambah semangat, tanpa bicara dia mulai
mengupas kulitku perlahan, tak pernah kurasakan hal ini sebelumnya, aku
seolah melayang kegelian. Bandi membuka sendiri kaosnya dan kulihat dada
bidang itu ditumbuhi bulu halus. Dia bekerja sendiri ditariknya kaosku
sampai beberapa kancing terlepas dan diangkat keatas hingga sekarang hanya
tinggal Bh dan rokku saja, tanganya kurasakan menempel lagi pada susuku
dipelintirnya ujung susuku dan kurasakan mengeras,dia mulai menindihku, aku
terpejam kurasakan bulu-bulu halus mulai menyentuh dadaku,...Ditariknya
lepas Bhku sehingga susuku yang besar seolah melompat keluar dadaku bandi
terkejut melihat besarnya susuku dengan warna kuning langsat dengan bulatan
kecil coklat tua kemerahan serta putting kecil menantang mulutnyapun menuju
putingku,... kurasakan lidahnya lincah membuat nafsuku memuncak, putingku
semakin mengeras sesekali kurasakan gigitan kecil giginya menggores
putingku. Diatas perut kurasakan ada benda yang membonggol mendesak hebat.
Bibirku terasa habis dilumat bibirnya, sampai aku tak bisa bernafas, aku
mulai berkeringat dan,..... Tangan kanannya mulai menuju kearah vagina,
diselipkan diantara pahaku, aku gak kuat kupeluk dia dan dia semakin berani
ditariknya rokku sampai terlepas, ditarik perlahan celana dalamku sambil
tersenyum dan dengan sigap direnggangkannya kakiku sehingga dia dengan
leluasa Bandi melihat memekku yang padat dengan bulu hitam keriting,
tangannya mengocek memekku yang sudah basah. Dimasukkannya jari tengah
sedangkan ibu jari dan jempolnya membuka jalan dengan meminggirkan rambut
kemaluanku. Klentitku kaku, ......... dijilat dan disedotnya susuku sampai
aku kegelian dan, ..... kini kurasakan mulutnya sudah diatas memekku. Aku
semakin geli lidahnya menyapu bersih ruang dalam memekku yang basah sambil
tangan kanannya ikut membantu memainkan , .....
" Eeeeeeeh.,,,,, Bandi,...... aduuuuuh,... " aku mengerang kegelian, tapi
dia tidak perduli diteruskannya mempermainkan klentitku.
Aku sudah tak tahan, dengan berjongkok kududkkan bandi dan aku kaget
melihat benda menggelantung tegak menghadap keatas (bukan tegak lurus
seperti punya suamiku kayaknya) disela selangkangannya. Dia hanya tersenyum
memegang leher penis dan digerak-gerakkan dengan tangannya, kudekati dan
kupegang,.... Alamak,..... tanganku tak cukup melingkar pada penisnya dan
panjangnya 2 cm dibawah pusarnya. Aku geli dan taku melihatnya Hitam,...
mendongak seperti pisang ambon besarnya, Kutaksir panjangnya sekitar 19 Cm,
sedangkan yang pernah kurasakan hanya 16 CM.
" Kenapa kog dilihatin seperti itu",.. tanyanya
" Eh ,... aku heran kog kayak gini ya,...cukup nggak ya ini lewat punyaku
nanti". Jawabku sambil tetap memegangnya.
Belum selesai aku melanjutkan omonganku disorongkakn ujung penisnya
kemulutku, dan,... ehm,....mulutku tak muat menampung semua penisnya
kedalam,... kurasakan nikmat juga, selama ini aku tak pernah seperti
ini,... Sedotanku keluar masuk penisnya menyembul tenggelem dalam mulutku
tangannya juga tidak diam menggapai semua bagian tubuhku yang sensitif, aku
semakin terangsang. Tak lupa pula Bola penis dua buah menjadi sasaran
lidahku, kurasakan ada cairan bening sedikit cukup manis dan terus kuhisap
sampai mulutku tak mampu lagi menahan besarnya penis bandi. Setelah puas
aku mencium batang kemaluannya dan mulutku payah, kulirih LD masih
memperagakan posisi sanggama bermacam- macam dengan mani membasahi mulut
wanita.,(..... Tiba-tiba terlintas dipikiranku bahwa Aku akan berbuat
seperti yang di Laser Disk itu ,..... ingin merasakan air mani Bandi yang
segar nanti,... akan kuhabiskan)
" Din coba kamu ngadep belakang dan pegangi ujung sofa itu". Perintahnya.
Aku tidak menolah kulakukan perintahnya tiba- tiba kurasakan penis bandi
dipukul-pukulkan pada pantatku aku kegelian. Diserudukkan penisnya ke
memekku dari belakang sulit sekali,.. dia coba lagi dan gagal. "
Aaaaaaah,... seret sekali ya kayak perawan" omongnya,... Aku semakin
tersanjung karena anakku sudah 2 tapi memekku dibilang seret kayak perawan.
Aku berbalik ku bantu bandi dengan mengelomohi penisnya dengan ludahku tapi
masih juga tidak berhasil menembus memekku. Kulihat Bandi tidak kehilangan
akal diambilnya hand bodi dan dioleskan pada penisnya yang besar dan,...
perlahan masuk pada vaginaku yang kecil, kurasakan agak pedih.
" Bandi,.. udah ah,... nggak bisa masuk lho, ...terlalu besar sih",.
pintaku.
" Sebentar ,... tahan dulu ya,...ini udah nyampai sepertiga lho". Jawabnya
sambil didesaknya vaginaku dengan penis dan,... sreeet,... sret,...
sreeeeetttttt. " aaaaaUUUUUU",... aku menjerit kurasakan penis Bandi terasa
tembus ke kerongkonganku, digerak gerakan pantatnya aku kegielian,...
akhirnya banjir juga vaginaku dan kurasakan kenikmatan saat penis bandi
maju mundur diruang vaginaku. Sesekali pantatku ditepuknya untuk menambah
semangatku menggenjot penisnya, susuku dibiarkan bergelantungan berbegrak
bebas sementara tangan bandi sibuk memegang pinggulku memaju mundurkan
pantatku. Saat penis masuk badanku terasa tertusuk geli tak karuan.
Sesekali juga Bandi menciumi punggungku sambil penisnya terus bergerak
keluar masuk memekku. Aku juga berusaha dengan menggerakkan pantatku kiri
kanan dan penis Bandi seakan terjepit diapun mengerang kuat. Dipegangnya
susuku kuat-kuat dan ditarik masukkan penis besar tersebut berulang sampai
aku kelelahan.
Foto Bokep - " Aaaahhhhhh, .....Dini,... aku mau keluar nih, ......". Erangnya.
" Sebentar ya, ......" Kuatrik penis Bandi dan tak kusia-siakan, kumasukkanlagi dalam mulutku sambil kugerakkan maju mundur tanganku, dan dia semakin
kegelian, tak lama kemudian,.... Sreeet,.. Sreeet,... Sreeettt,.. kurasakan
mulutku penuh dengan tumpahan air manu bandi, segar rasanya, ... kubersihkan
penis bandi dengan mulut dan lidahku dari air maninya, .....dipegangnya
kepalaku seakan dia tak mau aku membuang maninya keluar. Dan,... Bandi
tergeletak kelelahan dengan keringat yang luar biasa.
Kubersihkan diriku dan kulihat Bandi masih istirahat dengan telanjang.
Kuciumi tubuh Bandi (kini aku tidak malu lagi) perlahan dia tersenyum dan
kulihat penisnya mengecil lemas,... kupegang,... remas perlahan dan aku
masih kurang nampaknya,.. mulutku dengan sigap melahap penis bandi yang
lemas itu, dalam kondisi lemas, masuk semua bagian penis kemulutku, terus
kupermainkan seperti dalam LD yang diputar Bandi tadi. Tak lama kemudian
mulutku sudah tak muat menampung penis bandi untuk kukulum, ... akhirnya
kurelakan sebagian batang penis bandi keluar dari mulutku. Bandipun mulai
bangun dan aggresif, ... diusapnya vaginaku yang sudah kucuci dan mulai
basah oleh tangannya. Bandi berbalik menciumi vaginaku sementara aku
menciumi penisnya yang tambah mengeras (posis 69),... bandi tambah menggila
dimasukkan semua bagian lidahnya ke vaginaku aku menjerit kegelian.
Bandi memindah posisi ditaruh tubuhnya diatas karpet dan diangkatnya
tubuhku menindihnya, ... penis Bandi ditutuntun menuju lubang kemaluanku
dan,.. tanpa ampun lagi kemaluanku diucek- ucek oleh penisnya, ....Kurasakan
penis bandi tidak masuk semuanya atau memang vaginanku yang dangkal aku tak
tahu, yang ada dalam benakku sekarang hanya nafsu dan nafsu saja,.... .
Kugerakkan naik turun pantatku menduduku pahanya sementara vaginaku sibuk
melahap penis bandi yang kekar dan angkuh itu. Tangan bandi sesekali
mengucek susuku tak kuhiraupan karena nikmatnya tak seberapa dibanding
dengan penisnya yang mengisi penuh vaginaku. Kurebahkan tubuhku karena
payah sambil kulumat bibir bandi yang terus mengerang itu, ... dan terus
kugoyang pantat sesuai irama nafsuku, ... bandipun demikian. Aku mulai
merasakan vaginaku semakin longgar karena becek basah dan geliku
memuncak,... Kugigit dada bandi kuat-kuat untuk menahan kepuasan dan
bersamaan dengan itu pula kudengar erangan bandi yang menyatakan bahwa air
maninya akan tumpah, ... Kupercepat menggoyang pantat karena aku tak mau
menyia-nyiakan keadaan ini aku ingin kepuasan maksimal,......
Dan,........ Aaaaaaaahhhhhhhhh, ...... Sreeeeet,.... Sreeetttt,...
sreet,..... Kurasakan ada aliran hangat menyemprot vaginaku dan terasa
penuh,.... Bandi masih mengerang hebat aku gigit dadnya sekali lagi sambil
kucakar punggungnya untuk menahan kenikmatan yang tiada taranya ini.
Kuangkat pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa- sisa ketegangan
dipenis bandi. Kuraih penis itu dan kubersihkan kembali dengan mulut
mungilku yang serakah tiada habisnya melihat penis tegang besar dan keras
itu.
Bandipun tersenyum puas layaknya aku, ciuman mesranya mendarat dujung
bibirku, dan diapun tak mau ketinggalan mengusap vaginaku dengan
lidahnya,... akupun geli. Tak terasa hari sudah siang.
Tak lama kemudian aku pamit dan aku menjadi keterusan mengikuti acara
ibu-ibu itu dengan berganti-ganti pasangan yang hebat. Sedangkan hubunganku
dengan suami tetap tidak terganggu karena suamiku tidak pernah minta yang
aneh-aneh,... jadi asal aku terlentang dia masuk, ... kocek - kocek sebentar
selesai. Untuk kepuasan lainnya aku dapatkan dari yang lain
0 comments: