Monday, March 9, 2020

Cerita Dewasa - Nikmat Nya tubuh wanita penjual jamu gendong

Nikmat Nya tubuh wanita penjual  jamu gendong  




Cerita Dewasa -  
Siang   itu aku berkendara menggunakan mobil kantor sendiri, setelah seminggu di jambi, Jumat siang aku diberi tugas oleh kantor pusat di tanggeraang untuk memimpin meeting di kantor cabang di Palembang hari sabtu siang, karena perjalanan dari jambi ke palembang memakan waktu 5-6 jam maka aku sengaja berangkat pada jumat siang agar bisa menginap di palembang guna mempersiapkan bahan.



Namaku Aris, aku bekerja pada sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di tanggerang dan sudah 5 bulan ini aku di tugaskan di kantor cabang di Palembang yang juga memiliki anak cabang di Jambi. Tinggiku proporsional, wajah cukupan saja, dan tnggi badanku juga lumayan saja.
Aku sengaja membawa mobil sendiri, karena sopir yang biasanya mengantarku sedang ada acara keluarga, yang artinya jika aku naik pesawat dari Jambi ke palembang maka mobil perusahaan yang biasa kupakai akan kutinggal di jambi dan untuk lalu lalang aku saat di palembang akan terganggu karena harus menggunakan mobil perusahaan yang lainya yang mungkin saja telah memiliki jadwal dipakai oleh karyawan. Walaupun sebagai seorang konsultan perusahaan aku akan mendapat prioritas namun aku merasa kurang enak bila ada scedul kawan lain yang terganggu olehku.
Jam 1 siang aku mulai keluar dari perbatasan kota jambi, mendung terlihat mulai mengelayut. Aku mencoba memutar musik di audio mobilku.

Satu jam kemudian, hujan turun dengan deras... saat itu aku telah memasuki kabupaten terahir yang artinya saat keluar dari batas kabupaten akan memasuki provinsi sumsel.

Saat melewati tikungan dan hujan mulai deras, aku sekilas melihat orang melambaikan tangan di pinggir jalan. Karena suasana hujan dan gelap aku secara reflek langsung menepikan mobilku tanpa melihat siapa yang menyetop.

Ternyata saat aku buka pintu mobil, seorang wanita penjual jamu yang terjebak hujan saat jalan pulang dari keliling jualan jamu . langsung aku persilahkan masuk dari pintu depan, dan aku bantu meletakan keranjang jamunya di kursi belakang.

“ maaf pak merepotkan” wanita itu membuka percakapan sesaat setelah mobilku mulai kembali berjalan.
“ ga apa-apa bu... dari pada kehujanan, nanti malah ibu sakit” jawabku ringan..
aku melirik wanita disampingku.. kulihat dia basah kuyup karena beberapa saat terguyur hujan.
Maka aku tawarkan untuk menggunakan handuk yang kebetulan ada di jok belakangku..


Film Bokep -  Saat dia menggunakan handuk aku lirik dia menguaraikan rambutnya, wah ternyata wanita ini cantik juga saat rambutnya terurai, ditambah dengan pakaian yang dia kenakan yang mirip kebaya jawa yang membuat kesan seksi dan eksotis khas penjual jamu.
Kami pun ngobrol banyak, mulai dari tempat dia keliling, varian jamu yang di jual hingga keluarganya.
Dari obrolan, aku tahu kalau dia seorang janda yang di tinggal mati suaminya. Dia memiliki anak satu mnamun sekarang di titipkan pada neneknya di jawa dan dia sekarang berjualan jamu.
Kalau kutaksir umurnya sekitar 35 an, wajahnya manis walaupun kulitnya agak hitam. Bodinya kencang mungkin karena sering berjalan dan menggendong beban, sangat menarik karena tidak terlau kurus juga tidakterlalu  gemuk.

Sampai pada persimpangan jalan dia bilang untuk setop, aku tanya rumahnya masih masuk ke jalan kecil yang hanya muat 1 mobil, aku menawarkan untuk mengantarnya.. dari raut mukanya agak ragu namun sepertinya dia meneyetujui. Ahirnya aku luncurkan mobilku untuk mengantar sampai kerumahnya.
Tidak seberapa jauh, kami telah berhenti di rumahnya... sebuah rumah papan mungil namun cukup rapi, dengan lantai semen. Dia mempersilahkan aku untuk mampir karena sudah mengantarnya dan menjanjikan untuk membuatkanku jamu.
Akupun mampir ke rumahnya, di ruang tamu aku menunggu dia yang sepertinya masih berganti pakaian, beberapa saat kemuda dia keluar sambil membawa gelas yang berisi jamu.
Tanpa ku tanya jamu apa, langsung aku minum saja sampai habis jamu yang dia buat.. dan kemudian dia menuangkan air jahe hanygat di gelas bekas jamu yang kuminum yang langsung aku tenggak habis.

“ Jamu apa tadi yu?, pait banget?” tanyaku
“ jamu kuat mas... biar nanti pas nyampai rumah langsung gulat sama istri, kebetulan itu ampasnya jadi 2 kali lebih mustajab reaksinya” jawabnya
“Waduh... gemana ini, aku masih lajang yu... aku di palembang ga ada siapa-siapa.. gemana ini”kataku..
“ ealah... kenapa ga ngomong kalau masih lajang, ya terserah masnya nanti lah.. mau di lampiasin sama siapa”

tiba-tiba lampu mati, hari yang mulai gelap, dan hujan yang makin lebat membuat suasana semakin gulita.

Setelah mengambil lilin, kamipun melanjutkan ngobrol.
karena suasana cukup romantis, walau kami duduk bersebrangan tapi cahaya lilin membuat kami bisa fokus untuk melihat muka masing-masing.
Setelah ngobrol cukup lama, aku lihat dia sering memandang wajahku cukup dalam, namun dia akan buang muka saat aku menatapnya.

Sepertinya jamu yang ku minum mulai bereaksi, tiba-tiba otongku menegeras tanpa sebab. Sampai terasa sakit di dalam celana.
Aku bermaksud untuk pamitan karena merasa ga enak denga tetangga sekitar yang pastinya akan merasa curiga ada mobil parkir di rumah janda.

Namun menurutnya yag ahirnya aku tahu namanya mbak surti.. ga apa, karena hujan lebat tetangganya ga bakal peduli  ada mobil disitu.


Foto Bokep -  Hujan memang kian lebat, karena otongku sering menggeliat maka aku berusaha untuk merilekskan
 badan dengan berpura pura berdiri dan me mutar mutar pinggang.
“ kenapa mas badanya pegal” tanya mba surti, aku tahu namanya saat ngobrol tadi
“iya nich, rencananya sampai palembang mo langsung pijat.. tapi kayaknya ga kekejar nich”
“Mau aku pijat?” tanya surti
“Emang mba bisa?” tanyaku balik
“Biasanya si aku ngurut ibu-ibu kalau pas ada yang butuh aku dipanggil, kalau bapak-bapak belum pernah. Tapi mungkin sama lah “ mba surti meakinkan.

Ahirnya aku menyetujui, untuk di pijat saja pundaknya sambil tetap duduk, dan mbak surti memijatnya dari belakang

Tiba-tiba petir menggelegar, dan hujanpun semakin deras bercampur angin, mbak surti menutup ruang tamu itu. Setelah beberapa saat di pijat, kepalaku mulai terasa pusing. Maka mbak surti menawariku untuk dipijar kepalanya. Ahirnya karena sofa yang sempit aku sengaja merebahkan kepalaku di pangkuan mba surti, ternyata mbak surti tidak menolak

Saat dipijat kepalanya, di atas mukaku jelas sekali menonjol dua bukit yang tertutup kebaya. Aku mulai berfikir bagaimana kalau hasratku ku lampiaskan saja sama mba surti...

Tak selang lama mbak surti mulai bersuara mesra, “mas... apa ga pingin di urut saja?”
“ diurut dimana mba?, kan sofanya sempit” kataku
“Yuk di kamar saja yang ada dipanya” ajak mba surti.

maka kamipun segera masuk ke kamar, kamarnya tidak begitu luas.. hanya ada satu dipan dengan kasur tradisional yang terbuat dari kapuk sepertinya karena terlihat walau tertutup sprei dengan rapi tapi terlihat tipis. Ada dua bantal dan dua guling di sana. Ranjang tertutup kelambu yang saat itu tirainya di buka menambah kesan romantis, dan hanya ada sebuah lemari pakaian dan meja rias sederhana.
Mba surti membantuku membuka kaos dan kaos dalamku, lalu dia menyuruhku membuka celana jeans yang ku pakai... karena aku tak biasa memakai ceana pendek maka aku saat itu hanya menggunakan celana dalam saja.
Lalu aku disuruhnya tengkurap, aroma jamu cukup menyengat saat aku mulai telungkup di kasur, mungkin karena setiap hari bergaul denga rempah, keringat mba surti pun bau jamu hingga kasurnyapun beraroma jamu.

Namun justru aroma itu menambah sensasi buatku.
Seluruh punggungku di urutnya dengan lotion, sampai saat turun kepinggang mbak surti bilang, apa mau ganti pakai celana pendeknya saja biar celana dalamku ga kotor.

Aku bilang, kalau ganti dengan celana dalam mbak surti aku mau. Ternyata mbak surti menganggap serius, maka aku di ambilkanya celana dalamnya yang tipis dan longgar.

Saat aku berganti celana dalam, burungku tegak.. sengaja aku menghadap ke mbak surti agar dia melihatnya. Ternyata mbak surti sudah sangat penasaran sampai ahirnya dia meraih batang penisku...
“ wah panjang banget mas......” sambil terus mengelus dan menatapi penisku.
“mbak surti mau?” tanyaku...
tanpa menjawab mbak surti langsung mengulum penisku dengan ganas, cukup lihai mbak surti dalam mengoral... sampai batang penisku semakin membesar dan mengkilap.

Setelah kurasa cukup, aku angkat tubuh mbak surti ke tempat tidur, aku baringkan dan segera aku lucuti seluruh pakaian kebayanya dan kain yang dipakainya untuk keliling jualan jamu.
Aku kaget, karena ternyata mbak surti tidak memakai BH dan yang lebih kaget lagi dia juga tidak memakai celana dalam sama selkali.

Mbak surti mengatakan, memang kalau jualan jamu syaratnya ga boleh pakai celana dalam. Hanya mengenakan kain jarit saja.
Tanpa peduli penjelasanya aku langsung menggarap payudaranya yang ternyata besar dan kencang, kalau tertutup kebaya tadi tidak terlihat sebesar ini.
Setelah mengulum dan meremas payudaranya secara bergantian, akupun langsung memindahkan seranganku ke perutnya, lalu aku jilati klitorisnya dan belahan vaginanya aku buka dan aku jilat sampai ke dalam.

mba surti mulai kelosotan, tanganya mulai menjambaki rambutku, pahanya terbuka lebar dan seprei kasurnyapun mulai berantakan.

Hujan diluar masih deras, walau tak sederas tadi namun karena rumah mbak surti menggunakan atap seng, hujan masih cukup berisik di telinga.
Aku mulai memainkan klitorisnya mengunakan jariku, lalu aku masukan ke vaginanya... mbak surti mulai seperti cacing kepanasan... mukaku di arahkanya ke payudaranya dan akupun semakin semangat mengocok memeknya.

Ahirnya tak selang lama tubuh mbak surti mengejang.... kurasakan vaginanya banjir oleh cairan kenikmatanya.
Aku bermaksud mengocok kembali memek mbak surti, namun saat itu mbak surti menarik tubuhku untuk menindihnya.

Maka akupun mengerti, kalau mbak surti ingin segera menuntaskan permainan ini.
Aku naik diatas tubuh mbak surti, penisku di bimbingnya ke mulut vagina mbak surti, di gesek-gesekanya ujung penisku ke bibir memeknya. Semakin lama semakin basah dan blesss penisku di masukanya kedalam vagina.

Mbak surti mengangkat pahanya dan menarik pantatku agar penisku dapat terbenam semuanya...
Memeknya yang mungkin lama tidak dimasuki penis, terasa sempit dan kesat... membuat penisku terasa hangat dan nikmat....

Aku tarik penisku setengah lalu aku masukan sampai mentok, lalu aku tarik lagi sampai ke kepala penisku saja yang berada di dalam memek, lalau aku masukan sampai setengah. Itu kulakukan secara berirama dengan tiga kali setengah dan satu kali aku hentakan kedalam... dan ternyata mbak surti merasakan kenikmatan yang sangat...
“ ah mas.... enak sekali mas....... ah... ah .. ah..”
mulut mbak surti merancau tak karuan... hinnga ahirnya kakainya di silang ke pinggangku dan pantatu di tariknya untuk mengehentak lebih dalam, aku menegerti.. sepertinya mbak surti sudah hampir orgasme, aku sengaja menghentakan penisku cukup keras agar ada sensasi lebih, bahkan sesekali aku selingi dengan menekan kuat-kuat sampai kepala penisku mennekan mulut rahimnya..

Sekitar sepuluh kali aku sentakan penisku kuat-kuat, ternyata aku tak kuasa menahan semburan spermaku yang meman sudah berkedut dan siap menyembur... maka sekali hentak sepermaku muncrat didalam vagina mbak surti, dan ternyata saat bersamaan mbak surtipun mengalami orgasme .

Smbil mencengkeram punggung dan menggigit pundaku mbak surti mengejang.... menahan penisku lebih dalam dan ahirnya terhempas lagi ke kasur.
Mbak surti terlihat cukup puas, sampai ahirnya tiba-tiba lampu menyala... dan hujan diluar terdengar sudah mulai mereda, hanya tinggal gerimis saja.

Akupun segera mengenakan celana dalam yang tadi di pinjamkan mbak surti, aku sengaja ingin memakainya dan ingin meninggalkan celana dalamku sebagai kenang-kenangan.
Aku segera keluar kamar dan kekamar mandi, untuk membersihkan diri.
Saat selesai mandi aku mendengar seperti suara orang ngobrol di ruang tamu, aku keluar dan ternyata ada dua wanita  yang satu tua dan satunya muda.

Aku langsung menyalami mereka mengatakan numpang mandi, karena tadi kehujanan,

Akupun segera berpamitan, setelah aku letakan no hp dan sejumlah uang sebagai tanda terimakasihku di dekat kompor dapur. 



banner
Previous Post
Next Post

0 comments: