Pijat Pijat Plus plus di Batang Hari
Cerita Dewasa - Aya melenguh, sambil menekan sekuatnya sehingga penisku benar-benar tenggelam di lobang memeknya, dia terus menggerakan pantatnya yang montok sehingga penisku benar-benar seperti di remas dan di urut hingga tak tergambarkan lagi betapa nikmatnya yang kurasakan siang itu.
Siang itu aku baru saja sampai di kota Jambi, setelah seminggu aku menyelesaikan pekerjaanku mengaudit proyek yang sedang ditangani oleh salah satu rekanan tempat aku bekerja.
Tempat proyek yang lumayan jauh dari kota, memakan waktu perjalanan menggunakan mobil kurang lebih 2,5 jam perjalan.
Perkenalkan, namaku Aries, umur 27 tahun tinggi SNI, kulit SNI, wajah juga SNI, namun banyak yang bilang bahwa aku cukup menarik bagi beberapa wanita yang seleranya menengah.
Karna mengemudi sendiri, perjalan ini menyisakan rasa penat dan pegal-pegal, belum lagi aktivitas di lokasi proyek selama 5 hari memang cukup membuatku stres, hingga saat sampai di kota aku memang berencana untuk refresing.
Setelah memarkirkan mobil di depan salah satu tempat karaoke keluarga yang ada di komplek pertokoan di pingir sungai batang hari, aku berjalan melewati beberapa ruko dan aku masuk kesebuah ruko yang tertutup pintu kaca dengan gambar gadis cantik dan dibawahnya tertulis Pijat Refleksi Tradisional.
Tanpa pikir panjang aku langsung saja masuk kedalam ruangan yang ternyata lumayan sempit berisi sofa dan sebuah meja mirip resepsionis.
Sesaat setelah seorang gadis yang cukup manis menyapaku dan menawarkan beberapa foto di monitor komputer yang muncul secara bergilir yang ternyata itu adalah foto para terapis yang dengan bebas aku bisa menentukan pilihan.
Piihanku jatuh kepada Aya, kalau dilihat dari foto-foto yang tampil sepertinya yang paling alami dalam berdandan dan senyumya apa adanya memang ada di Aya, walaupun foto-foto yang lain penuh dengan polesan dan terkesan lebih sexi dan menantang.
Setelah menentukan pilihan, aku diajak masuk oleh resepsionis ke pintu tengah yang membatasi ruang tamu ke ruang pijat.
Dilantai dasar ini ada beberapa kamar pijat yang di skat menggunakan GRC setinggi tangan orang dewasa dengan pintu seperti kamar pintu mandi yang terbuat dari plastik dan keatas terbuka sehingga antara ruang satu dengan ruang lain bisa leluasa berkomunikasi karna suara tidak terhalang didnding.
Lalu aku diajaknya menaiki tangga ke lantai dua yang ternyata juga berderet kamar seperti di lantai dasar, namunada tiga kamar di sebelah ujung yang skatnya sampai ke atas sehingga lebih mirip kamar sesungguhnya, inilah yang disebut kamar VIP oleh resepsionis.
Setelah dipersilahkan masuk kesalah satu kamar VIP yang aku pilih, nampak ada sebuah dipan cukupuntuk tidur 2 orang, dengan kasur yang cukup tebal dengan sprei motif bunga lebih mirip sepert kamar seorang gadis, dengan dua bantal dan satu bantal guling.
Aku sedikit heran, menurutku ruangan sempit ber kuran 2,5 X 3 M ini lebih mirip seperti kamar penginapan.
Di sudut kamar ada sebuah kamar mandi portable dengan pintu kaca atau plastik yang berukuran sangat mini.
TV 21 in tertempel di dinding, dan ada satu meja kecil yang berisi tisu dan beberapa botol air mineral.
Setelah menunggu sekitar 5 menit, terdengar suara pintu di ketok dan masuklah seoarng wanita muda yang sepertinya berumur 25 an dengan kaos oblong yang tipis dan longgar lebih mirip seperti kaos cendramata di bali.
Setelah bersalaman dan aku diberitahu namanya adalah Aya, Janda asal Bandung yang sudah sekitar 3bulan bekerja di jambi sebagai terapis/pemijat di pantai pijat ini.
Setelah memberikan handuk, Aya memintaku untuk melepas pakaian dan hanya tersisa celana dalam saja dan aku mengenakan handuk yang kulingkarkan di pinggang seperi orang akan mandi.
Di suruhnya aku tidur tengkurap di atas kasur, dan Aya mulai mengurut punggungku hingga kepinggang.
Aya cukup komunikatif, candaanya tidak garing, orangnya juga tidak sombong dan terkesan jujur dan apa adanya sehingga aku terkadang sedikit menggodanya dengan menimpali beberapa pendapatnya.
Dalam obrolan kami sama sekali tak pernah menjurus ke arah sex, aku meras nyaman saja dan sepertinya Ayapun begitu.
Foto Bokep - Sampai pada saat Aya mulai memijat pahaku terasa cukup geli dan ada titik sensitif dimana memancing libidoku untuk bangun.
Terlebih saat posisi tengkurab berganti telentang, setelah mengurut tangan, Aya langsung kembali mengurut pahaku yang kali ini adalah paha depan.
Mungkin karena sudah cukup mencair, maka Aya pun memberanikan diri menarik handuk yang aku pakai dan kini aku hanya tertutup celana dalam saja,
Saat Aya mulai memijat paha sebelah atas dan lebih dekat ke pangkal maka kembali rasa geli, nikmat dan bergairaah muncul sehingga burungku yang ada dalam celana dalam menggeliat dan bangun.
Sontak saja celana dalamku jadi menojol, Aku lirik wajah Aya sepertinya matanya tertuju pada penisku dan dia tersenyum kecil, mungkin dia telah terbiasa melihat kejadian seperti itu dan pijatan tanganya malah kini justru semakin dalam di pangkal pahaku semakin membuatku geli dan menggelinjang menahan rangsangan nafsu karna buah pelirku tersentuh jari tangan Aya.
"Bang.. celananya dilepas aja ya .. takut kena lotion" kata aya polos
Aku yang udah terangsang hanya mengangguk saja mirip kerbau yang dicocokhidungnya.
Kini Penisku bebas, dia mengacung berdenyut dan setiap Aya menyentuh pelirku penisku sontak berdiri dan manggut-manggut...
Pandangan mata Aya semakin nakal, bukanya malu justru pijatanya kini semakin intens di area sensitifku, awalau tak secara langsung memegang burungku namun sesekali tanganya menyentuh ujung penisku yang mulai basah oleh cairan licin.
Sejenak Aya meneruskan pijatanya ke arah bawah, ini mebuat burungku sedikit mereda, walau tak sepenuhnya mengecil setidaknya intensitas denyutan di penisku sedikit mengendur.
Setelah selesai mengurut, Aya duduk sambil mengelap tanganya yang masih berlumuran cream, lalu dia menoleh ke arahku
"Sudah apa mau diapain lagi bang?, Tanya Aya
"Memangnya apa lagi Ya?," jawabku polos
"Terserah Abang, Mau Hand Job apa Blow Job, atau ML" jawabnya to the point
"Klo ML berapa Ya?" tanyaku semakin dalam
"Lima ratus bang, klo HJ tigaratus, klo BJ empat ratus, tapi kamar abang bayar sendiri"
Setelah sepakatsoal harga, aku menyanggupi untuk membayar lima ratus ribu untuk ML
Aya membuka seluruh bajunya, aku sendiri sebenernya sedikit ragu, bukan karena harga namun aku takut aya sudah sering melayani tamu dan dia sudah terpapar penyakit.
Aya mulai memegang burungku yang sudah mulai mengecil, rasa was-was dan ragu mulai menyelimuti diriku, apa aku benar-benar mau nekat melakukan ML dengan wanita yang sudah biasa di setubuhi sembarang orang.
Setelah membersihkan ujung Penisku dengan tisu, Aya mulai menjilati penisku... ku lihat aya masih kaku dan saat penisku mulai masuk ke mulutnya beberapa kali terkena giginya
Aku belum bisa menikmati permainan ini, rasa was-was namun penasaran masih ber perang dalam benaku. sampai akhirnya Aya menghentikan isapan mulutnya.
Aku menarik tanganya, dan mengarahkanya untuk berbaring di sampingku.
Aku memeluknya, ku cium keningnya lalu ke matanya... pipi dan lehernya
Aya terlihat mulai kegelian, namun aku sedikit heran.. sikap aya seperti perempuan yang tak pernah di sentuh laki-laki.
Sikapnya kaku dan terkesan takut, apalagi saat aku sentuh puting payudaranya yang masih kencang, Aya sedikit menghindar seperti menahan geli walau tidak sampai menolak.
Aku tanya mengapa dia begitu, Aya menjelaskan... selama dia menjadi terapis di panti pijat ini, ini baru pertama dia menerima job ML.
Aku jadi semakin penasaran, kalau ini memang pertama berarti Aya selama ini bersih saja walaupun dia bukan perawan setidaknya dia belum terbiasa di sentuh sembarang orang.
Aku mencoba menyentuh memeknya yang masih tertutup celana dalam, tanganku langsung di jepitnya dengan pahanya, aya seperti tersetrum, aku sedikit mulai percaya kalau Aya memang belum biasa melayani ML dengan tamu lain, walau aku belum 100% yakin karena bisa saja dia pura-pura.
Aku mencoba memasukan tanganku ke dalam celana dalamnya, tubuh aya menggelinjang dan dia sempat menahan tanganku
"Bang langsung Aja, aku blum pernah di pegang, nanti lecet" kata aya
Aku tetap memaksa menyentuh clitorisnya dengan lembut, Aya melenguh... dan kurasakan memeknya sudah basah dan hangat, mata aya terpejam dan mulai menikmati sentuhanku di bibir vaginanya.
Foto Bokep - Mungkin karena sentuhanku yang lembut, Aya mulai terangsang dan dia mulai mengikuti permainan tanganku di memeknya. apalagi saat aku mulai menghisap payudaranya dan memainkan lidahku di putingnya, Aya mulai larut dan tak kuasa menolak saat jariku mulai menerobos ke lobang Vaginanya.
Terasa hangat, basah, dan licin, vagina Aya masih cukup kencang dan sempit, tidak seperti vagina yang biasa di masukin penis, aku yakin kalau vagina Aya masih bersih dan sudah lama tidak di masuki penis.
Aku mainkan jariku di lobang vagina Aya dan aku rasakan di dalam vagina Aya seperti ada pasir kasar yang menempel di dinding Vaginanya.
Ini mungkin yang sering di bilang kanwan-kawan kalau cewek jawa barat memiliki keistimewaan di vaginyanya seperti ada pasirnya sehingga kalau di masuki penis terasa nikmat dan merangsang penis.
Permainan jariku jadi makin semangat, aku mulai penasaran dan ingin mengetahui isi dalam vagina aya seakin dalam, aku sentuh setiap jengkal dinding vagina Aya sampai tersentuh lobang kencing dan juga bibir rahimnya.
Sentuhanku membuat aya semakin terangsang, dia mulai merintih dan saat permainan jariku semakin aku percepat mengorek vaginanya aya mulai meggelinjang dan tiba-tiba tubuhnya melengkung dan memeluku sangat erat dan tiba-tiba tubuhnya terhentak-hentak sampai akhirnya jariku seperti tersiram cairan hanyat yang merembes di dinding vagina Aya.
Rupanya Aya mengalami orgasme, setelah mulai mereda, aku kembali memainkan jariku di vagina Aya... tak lama berselang Aya mulai kembali terangsang dan kini gerakanya semakin aktiv.
Aya bilang kalau dia baru pertama kali merasakan sampai melayang seperti saat itu, karena dia dulu kalau bersetubuh dengan mantan suaminya baru sampai basah suaminya sudah keburu keluar.
Ceritanya semakin membuatku semakin yakin dan nekat untuk berani ML dengan Aya, maka tanpa pikir panjang mumpung aya masih terangsang aku turun dari ranjang, aku tarik paha Aya ke tepi ranjang dan aku berdiri di tepi ranjang, kaki aya aku angkat dan ku letakan di pundaku.
Aku masukan penisku ke vagna aya yang walau sudah sama-sama licin,penisku masih terasa sempit dan sedikit ter cengkeram oleh lobang Vagina Aya yang masih sempit.
Aya memang sepertinya belum pernah melahirkan, atau melahirkan secara cesar.
Saat penisku sudah berada dalam lobang hangat vagina aya, aku benar-benar menikmati cengkeraman vagina Aya yang super dahsyat, seperti di urut dan ditambah denngan dinding vaginanya yang seperti berpasir menambah sensasi yang teramat sangat.
Aya sendiri sepertinya sangat menikmati sodokan penisku yang cukup besar unuk ukuran lobang Vaginanya, dia sempat beberapa kali bergumam kalau penisku besar sekali dan dia bilang nikmat saat kepala penisku menyentuh ujung Vaginanya dan mungkin menyentuh leher rahimnya.
Dalam posisi seperti itu memang penisku bisa masuk sangat dalam hingga benar-benar menyentuh titik terdalam vagina Aya, Aya semakin merintih dan tak selang lama Aya kembali orgasme untuk yang kedua.
Aku tak membiarkan Aya istirahat, aku kembali memompa Vagina Aya, dan kali ini aku angkat tubuh aya seperti menggendong anak kecil, aku pegang pantatnya dan aku gerakan tubuhnyaturun naik dalam posisi aku berdiri, aya mulai merintih merasakan sensasi nikmat dalam vaginanya.
Aku naik ke atas ranjang dalam posisi tubuh aya masih ku gendong dan tanpa melepas penisku, aku rebahkan tubuh aya di tengah ranjang dan tubuhku kini ada di atasnya, kaki aya dalam posisi menekuk dan aku terus menggenjot vagina Aya, kami berdua benar-benar larut dalam alunan nafsu yang semakin memanas.
Kami berdua basah oleh peluh yang mulai mengalir, gerakanku memompa vagina Aya semakin aku percepat, Aya pun sepertinya hampir mencapai Orgasmenya yang ke tiga dan peniskupun sudah mulai berdenyut ingin menyemburkan spermanya.
Dalam beberapa hentakan yang keras, tubuh aya melengkung dan saat penisku menyemburkan spermanya di vagina Aya, tubuh aya bergetar hebat dan tiba-tiba Aya menjerit tertahan menahan nikmat yang teramat sangat.
Rupanya kami mencapai orgasme bersamaan, dan Aya merasakan sensasi semburan spermaku yang begitu kencang hingga diapun mencapai orgasme terdahsyat dalam hidupnya.
Kami berdua hanyut dalam kepuasan bercampur lelah dan lemas, hingga tanpa kami sadari kami berdua sempat tertidur dalam beberapa saat hingga ahirnya terjaga dan saling memberikan ciuman mesra.
Tak lama berselang, dering telfon berbunyi dan recepsionis di bawah mengingatkan kalau durasi waktu pijat sudah hampir habis. maka aku segera mandi dan memberikan tips pada Aya sesuai perjanjian.
Kami sempat berciuman sebelum akhirnya aku turun untuk membayar tarif pijat di recepsionis, aya berpesan untuk datang lagi lain waktu.
0 comments: