Thursday, August 29, 2019

Cerita Sex Ngentot Dengan Cewek Perawan

Ngentot Dengan Cewek Perawan  



Cerita Dewasa -  Kisah ini aku alami 2 tahun kemarin ketika aku masih menjadi seorang mahasiswa D3 di perguruan tinggi wilayah bandung, Aku ketika itu, tidak cukup memiliki tidak sedikit teman wanita, sebab memang aku tidak terlampau pede andai berada di sekitar wanita.

Teman-temanku banyak sekali laki-laki, kami selalu mengerjakan semua pekerjaan bersama-sama. Dari belajar bareng sampai makan-makan.Lama kelamaan akupun memiliki sejumlah kenalan rekan wanita yang pun teman sekelasku.

Nisa. Nisa dan pun teman-teman perempuan ku beberapa besar menggunakan jilbab, dan mereka rata-rata anak pengurus Jilbab Hot kampus.

Awalnya, Nisa dan aku tidak terlampau dekat, biasa saja. Justru aku lebih dekat dengan teman-temannya. Hal ini dikarenakan, bentuk tubuh Nisa yang biasa-biasa saja. Karena selalu menggunakan baju gamis jilbab, maka format tubuhnya juga tidak terlampau kelihatan.

Namun semakin hari, aku semakin tahu bagaimana karakter Nisa, mulailah anda berdua menjadi akrab, tetapi tetap, aku tidak naksir dia.

Sampai sebuah hari aku main ke lokasi tinggal kontrakannya, di rumah tersebut Nisa melulu tinggal berdua dengan kakaknya, Fifi, Teh Fifi pun menggunakan jilbab.

Nampaknya family Nisa paling soleh sekali. Nisa, walaupun menggunakan jilbab dan ingin sering berkata mengenai agama, tidak terlampau fanatis, Ia masih suka memperhatikan musik2 pop yang lagi tren ketika itu.

Itulah yang menciptakan aku dapat merasa nyaman dekat dia, sebab sebenarnya aku tergolong orang yang tidak cukup dalam ilmu agama. Cerita Jilbab Memek Perawan
Semakin hari semakin sering menguras waktu berdua, herannya yang hadir dibenakku bukanlah rasa cinta atau suka, laksana yang biasa terjadi di kisah cinta- kisah cinta pada umumnya, tetapi rasa hendak mencium bibirnya.

Jarang sekali Ia memakai make-up. Kulit wajahnya tidak terlampau halus, kuning langsat dan tidak banyak berminyak. Namun aku sering menghirup sedikit wewangian keringatnya ketika ia mendekatkan wajahnya atau tubuhnya atau ketika melewatiku.

Nampaknya Nisa tidak menyadari bahwa aku semakin mempunyai motif menyentuh bagian-bagian tubuhnya yang tertutup dengan jilbabnya.

Setiap berakhir pulang dari rumahnya, aku tidak jarang kali merenung di kamar dan melamun bagaimana rasanya menghirup bibirnya dan menghirup wewangian kulit pipinya.

Film Bokep  -  Bagaimana format tubuhnya; Bagaimana rambutnya andai jilbabnya dilepas. Semuanya tersebut menjadi impian yang ujung-ujungnya menciptakan aku berhasrat, hingga aku mengerjakan onani sendiri di kamar.

Kuambil minyak bayi yang terdapat di atas meja belajar, kemudian aku membuka celanaku, duduk dikursi seraya mengocok-ngocok penisku. Perlahan sambil menginginkan Nisa terdapat diselangkanganku seraya mengulum penisku.

Demi mendapat potret Nisa, aku terkenang ada potret kelas yang baru saja jadi, kemudian aku sibuk mencari-cari di mana aku letakkan potret itu.

Ketemu! Ada Nisa disitu, kemudian aku pergi ke warnet guna men-scan potret tersebut. Setelah ditabung di disket (waktu tersebut belum terdapat Flash disk), aku kembali dan kubuka di kamar.

Dengan memakai software Adobe Photoshop, aku rekayasa potret Nisa, yang wajahnya aku taruh di potret telanjang wanita asia lainnya. Jadilah potret telanjang Nisa, dengan jilbab yg masih dikenakan di kepala, tetapi dada ke bawah telanjang.

Begitu menyaksikan hasil potret tersebut sontak aku jadi hendak onani lagi, kuambil minyak bayi-ku dan aku onani di kamar. (bahkan ketika aku menulis kisah inipun, penisku mulai berdeyut tegang).

Sejak ketika itu, aku mulai hendak terus ketemu Nisa, dengan sekian banyak cara.

Hari itu, aku kembali sehabis hujan reda. Aku deg-degan, duh bagaimana andai Nisa sadar rasa teh-nya terdapat yg aneh. Tapi bodo amatlah.Besok-besoknya ternyata Nisa bersikap laksana biasa, nampaknya ia tidak menyadari.

Apakah ia tidak meminum tehnya itu? Atau jangan2 kakanya yang minum, toh siapapun yg minum, biar kakaknya aku pun oke2 aja.

Ini yg menjadi cikal akan aku pun jadi punya niatan untuk menginginkan kakaknya menjadi di antara dari angan-angan onaniku. 

Sampai sebuah hari aku dengar Nisa kecelakaan, Ia ditabrak motor sampai pingsan, mendengar kabar ini, aku dan Saiful (temanku juga) pergi ke lokasi tinggal Nisa hari tersebut juga.

Di lokasi tinggal Nisa, Cuma terdapat Rawni (temanku sekaligus kawan Nisa dr kecil) yang mengawal Nisa yang tergeletak pingsan di kamar. Pipinya lecet dan tidak sedikit obat mereh di tangannya. Tubuhnya lemas, dan keringatan.
Apalagi ia tetap dalam mengenakan jilbabnya. Ingin kuraba dadanya yg basah oleh keringat, ah, penisku mengeras! Tiba-tiba, cobaan dari Tuhan semakin menjadi kenyataan, Rawni meminta Saiful guna pergi ke wartel untuk mengumumkan ke orang tua Nisa di Bekasi soal ini sekaligus pergi menebus resep dokter, aku juga dengan wajah munafik berpura-pura mengawal Nisa sekitar pergi.


Foto Bokep -  Setelah kepergian Rawni dan Saiful, aku mulai mengunci pintu, dan mulai mendekati wajahku ke wajah Nisa, uummmph ternyata bau keringatnya tidak begitu wangi, tapi buat aku jadi nafsu. 
Setelah aku yakin, maka ku dekati bibirku ke wajah Nisa, kemudian aku cium bibirnya, aku buka tidak banyak bibirnya gunakan jariku, guna kumasukkan lidahku, aku jilat-jilat semua wajah Nisa. Termasuk lubang telinga dan hidungnya.

Aku raba teteknya, ternyata tidak begitu besar, dan lunak sekali. Penisku tegang sekali, sakit sekali rasanya dan mulai berminyak.

Aku deg-degan luar biasa, maka aku buka celanaku, aku hendak onani di wajah Nisa, dan hendak menumpahkan spermaku di mulut Nisa. Cerita Jilbab Memek Perawan

Namun ternya jadi lebih jauh dari itu, aku menyingkap gamis Nisa yang laksana rok, membuka celananya, aku liat celana dalamnya, vaginanya berbulu lebat sekali, dan baunya,… umph… pengap sekali rasanya, tetapi aku tidak perduli, celana dalamnya tidak aku buka, aku melulu menyingkap celana dalam Nisa sedikit supaya aku dapat melihat vaginanya yang paling tertutup dengan bulu kemaluan.

Entah apa yang merasuki ku, aku dengan deg-degan luarbiasa, memasukkan penis ke vagina Nisa, sulit sekali ternyata. “Eghhh.. ayo, nda” seraya aku bergumam.

Aku jajaki panggil-panggil nama Nisa,dan menggoyang sedikit mengupayakan mengetes apakah Nisa benar-benar masih pingsan. Cerita Jilbab Memek Perawan
Melihat ini, Ya Tuhan, aku sama sekali tidak empati, malah melihat Nisa lemas dan keringatan, aku jadi hendak mencium bau keringatnya dan menjilat wajahnya dan bibirnya.


ku hendak cepat-cepat selesai, fobia ketahuan Rawni dan Syaiful soalnya. Akhirnya aku berhasil, kukangkangkan kaki Nisa, aku masukkan penisku, “aduh..ssh” sempit sekali yah ternyata, sulit untuk di tarik ulur (keluar masukkan), meski tidak tidak sedikit bergerak, tidak hingga 30 detik spermaku langsung keluar, hangat dan banyak, aku banjiri vagina Nisa yang belum pun siuman dengan sperma hangatku.

Deg2an sekali hatiku, lagipula aku kaget ternyata, penisku berdarah, tetapi setelah aku cermati, darah tersebut mengalir dari vagina Nisa, aku langsung ambil lap basah di dapur (masih dalam suasana tidak bercelana) dan mengelap vagina Nisa dan selangkangannya.

Aku pakaikan lagi celana Nisa laksana semula. Jujur, kakiku lemas sekali, hatiku deg-degan, dan nafasku tersengal-sengal.

Rasanya bercampur antara fobia dan senang. Herannya, sesudah aku menerbitkan spermaku di dalam vagina Nisa, Nisa jadi tidak unik lagi buatku. Aku jadi merasa Ia paling tidak menarik, dan bau keringatnya yang tadi paling merangsangku, kini jadi paling tidak mengenakkan.Rawni dan Saiful datang, mereka tidak curiga sama sekali.

Dua bulan kejadian tersebut berlalu, Nisa hamil, tadinya Ia menutupi, sebab aku tahu Ia bingung mengapa ia dapat hamil dan bahkan ia tidak percaya, sebab ia merasa tidak pernah bersangkutan seks. Apalagi ia berjilbab. Saat itupun tidak terdapat seorangpun yg curiga denganku, tergolong Nisa.

Aku melulu tinggal memasang wajah innocent. Rawni temannyalah yang akhirnya mengisahkan hal tsb untuk teman-teman dekatku, seluruh teman-teman di kampus kaget, Nisa bukan lagi masuk kampus semenjak hari itu, Ia stress. Saat ini aku tidak tahu lagi bagaimana nasib Nisa.


banner
Previous Post
Next Post

0 comments: