Saturday, September 28, 2019

Cerita Sex - Ngentot Dengan Ayam Kampus

Ngentot Dengan Ayam Kampus 



Cerita Dewasa -  Di hari kesatuku masuk kuliah di di antara perguruan tinggi di Semarang, tidak terdapat yang aku kenal satupun, sampai-sampai aku laksana orang nyasar, bingung celingakcelinguk kesana kemari. Sewaktu sedang bingungbingungnya tibatiba terdapat cewek yang menegurku, 
. Eeiittss, ternyata aku pun cari ruang belajar itu, kemudian aku jawab, mm, saya pun tidak tahu, mendingan cari samasama yuk.
Saya Gita dia sebut namanya duluan.
Aku Iwan, aku sebut namaku juga, di situlah aku mulai punya teman mempunyai nama Gita.

Cewek manis ini memiliki kulit kuning langsat, hampir tanpa cacat, tinggi badan kirakira 166 cm, dengan berat 49 Kg. Tapi yang buat aku tidak jenuh melihatnya ialah dadanya yang menantang, lumayan besar guna ukurannya, namun tidak terlampau besar sekali. Begitu pula dengan pantatnya, aku sangat suka andai dia menggunakan jeans ketat, dengan kaos oblong warna putih. Kadang andai ia bercanda, ngomongnya nyerempetnyerempet porno terus, walaupun sekalisekali saja.

Tiga bulan telah lamanya aku dekat dengannya, jalan kemanapun tidak jarang kali bersama, walaupun dia belum sah jadi pacarku, namun aku dan dia tidak jarang kali berdua kemanapun. Sampai kesudahannya aku dan dia pergi jalanjalan ke wilayah Dieng, salah satu wilayah dingin di Jawa Tengah, niatnya hanya jalanjalan saja, tidak menginap. Entah mengapa hari ini dia mengajakku berkelakar yang berbau porno terus, dari pagi sampai siang hari.

Film Bokep  -  Sampai kesudahannya ia bertanya begini, Wan, bila kamu punya istri suka yang buah dadanya besar atau sedeng sedeng saja?.
Lalu aku jawab Mm, yang kayak apa ya?, kayaknya aku suka yang laksana punya kamu tersebut lho.
Lho emang anda pernah liat punyaku?, tanya dia.
Aku bilang Gimana inginkan liat, orang kamunya ajah nggak pernah kasih kesempatan, heheheh.
Dia tanya lagi seraya bercanda, Kalo aku kasih peluang gimana?.
Aku jawab, Yaa, nggak aku siasiain.
Emang berani?, tantang Gita.
Siapa takut, jawabku tidak inginkan kalah.
Kalo gitu buktiin!, kata Gita.
Oke, anda cari losmen sekarang, gimana?, tantangku gantian.
Siapa takut, jawabnya tidak inginkan kalah juga.

Jujur saja aku masih berfikir bahwa ini cuma berkelakar saja, hingga tibatiba di depan suatu losmen, dia berkata, Wan, disini ajah, kayaknya losmennya bagus tuh. Deg!!, jantungku terasa berhenti. Dengan raguragu kuarahkan mobilku masuk ke halaman losmen tersebut. Aku masih diam dan separuh tidak percaya.
Terus dia berkata, Kamu angkat tastas kita, aku yang check in, OK?.

Seperti babu untuk majikannya, aku ikuti katakatanya dan mengikuti tahapannya masuk ke losmen. Masuk ke kamar losmen langsung anda tutup dan kunci pintunya, aku masih terdiam terus duduk di atas kasur hingga dia berkata, OK, kini aku kasih anda kesempatan liat dadaku, tapi tidak boleh macemmacem yaa?.
 Tibatiba saja Gita unik kaosnya ke atas, dan langsung membuang ke atas lokasi tidur. Lalu dia terdiam seraya menatapku yang pun terdiam, walaupun sebetulnya aku sedang terpana. Beberapa ketika dia arahkan tangan kanannya ke pundak kirinya, digesernya tali BHnya jatuh ke lengan. kemudian gantian tangan kirinya ke pundak kanan mengerjakan hal yang sama.

 Lalu tangan kanannya ditunjukkan ke punggung, namun tangan kirinya masih memegangi BH unsur depannya. Oh God, Nafasku terasa berhenti di tenggorokanku, BHnya sudah terlepas, namun masih disangga bagian depannya oleh tangan kirinya. Gita terus memandangiku.
Gita menggigit bibir unsur bawahnya.

Tibatiba ia berkata, Aku nggak bakal lepas ini, andai kamu nggak buka pakaianmu semuanya

Aku raguragu, namun nafasku telah tidak dapat diatur lagi, aku buka kaosku, aku buka jeansku, kemudian aku berhenti, bermukim celana dalam yang aku kenakan, gantian aku yang menantang, Aku nggak bakal buka ini, andai kamu nggak lepas tersebut sekarang Gita diam sejenak kemudian dia turunkan perlahan tangan kirinya dan kesudahannya terlihat jelas buah dadanya yang kuning langsat dan benarbenar menantang. Belum sempat aku rampung merasakan pemandangan ini, tibatiba ia melompat ke arahku dan mendorongku telentang di kasur, dengan cepat dia menghirup bibirku. Aku yang masih kaget bakal serangan seketika ini tidak menyianyiakannya, kami saling berciuman, saling melumat bibir, uugghh, oohh, melulu kata tersebut yang Gita keluarkan.

Tibatiba saja di berdiri, dalam 5 detik celana jeansnya telah terlepas. Kami samasama melulu memakai celana dalam saja, saling pandang tetapi tersebut hanya dilangsungkan 6 detik, dengan cepat ia tarik celana dalamku kebawah dan melepasnya. Gita tersenyum dan tidak banyak tertawa, aku tak tahu dia senang menyaksikan punyaku atau menertawai punyaku?

Akupun tidak inginkan kalah, kutarik perlahanlahan celana dalamnya tidak banyak demi sedikit,ternyata Gita telah tidak sabar kemudian dia tarik sendiri celana dalamnya dan melemparnya ke belakang, belum sempat celana dalamnya menyentuh lantai bibirnya telah melumat bibirku, oohh, kami kini benarbenar telanjang bulat.

Gita mulai menghirup leherku tapi tersebut tidak lama sebab aku keburu membalik badanku. Sekarang gantian ia yang telentang di kasur. Pemandangan yang estetis sekali namun kali ini aku tidak inginkan lamalama memandang, langsung aku berada diatasnya, kedua tangannya telah kupegang dan tahan di samping kirikanan kepalanya. Aku ciumi lehernya, bibir, leher lagi. Hhmmhh, uugghh, sstt, cuma tersebut yang dia katakan.

Ciumanku sudah jenuh di leher. Aku mulai turun. Melihat gerakanku itu, tibatiba dia mengusung dadanya. Kesempatan ini tidak kusiasiakan. Aku langsung ciumi buah dadanya sebelah kiri, sedang tangan kananku mengeluselus buah dadanya yang kanan. Kali ini tangan kirinya telah memegang kepalaku. sstt, hh, sstt, mulutnya berdesis laksana ular.


Foto Bokep -  Dia unik rambutku dan kepalaku dan menunjukkan kepalaku ke buah dadanya sebelah kanan. Dengan sekuat tenaga ia tekan kepalaku ke dadanya. Gigit, gigit, Wan, sst. Lalu dengan gigiku aku mulai mengigitgigit tidak banyak puting susunya, kirikanan, kirikanan tidak jarang kali bergantian dan adil. Sementara dari mulut Gita terus terbit kata, Teruuss, teruuss, yang keras, aahh, gigit Wan, gghh, sstt. 

ementara punyaku telah tegang keras. Kepalaku mulai turun lagi namun tibatiba ia berteriak kecil, Wan, Iwan, uugghh, kini ajjaah, masukiin, nggak usah pake mulut lagi, masukin sekaraanng, plizz.
Aku langsung di dorongnya. Sekarang ganti posisi, aku yang telentang dan Gita sedang di atasku. Selangkangannya mencaricari posisi, meski aku tahu tentu yang dia cari ialah punyaku. Begitu posisinya tepat, Gita mendorongnya dengan kuat. uugghh, sedang aku tidak banyak berteriak, aahh. Punyaku telah terbenam di dalam selangkangannya.

Gita terus menggerakgerakan pinggulnya ke atas, ke bawah, kirikanan, naikturun segala arah gerakan ia lakukan.
Matanya terpejam, bibirnya digigit seperti menyangga sesuatu, tidak jarang dari mulutnya terbit katakata, oohh, sshhtt, uugghh, sshhss, sshhiitt, aacchh, oouuhh, nafasnya bukan lagi teratur.

Kedua tangannya meremasremas buah dadanya sendiri, kepalanya tidak jarang menengadah ke atas, uugghh, oohh, sshhsstt. Sedangkan aku melulu sanggup meremas sprei di kiri dan kananku dengan kedua tanganku. Gigi atas dan gigi bawahku telah saling menekan, tidak terdapat katakata yang terbit dari mulutku melulu suara nafasku saja yang terdengar.
Kali ini aku yang memungut alih kekuasannya gantian kudorong namun dia justeru tengkurap, menyaksikan pantatnya yang putih mulus. Aku jadi tambah bernafsu guna segera memasukkan punyaku ke punyanya.

Aku angkat pinggulnya dan Gitapun mengusung badannya dengan kedua tangan dan kakinya. Sekarang posisinya laksana mau merangkak. Langsung tanpa tunggu masa-masa lagi aku mengupayakan memasukan adikku ke lubang vaginanya.

Mmaasuukkiinn, ceeppeett, Gita memohon kepadaku namun belum sempat ia menuntaskan kalimatnya punyaku telah masuk ke vaginanya. oohh, dari mulutku terbit kata tersebut. Dengan motivasi aku mulai mendorong ke depan, menarik, mendorong, unik terus menerus seiring dengan gerakanku. Gerakannyapun bertentangan dengan gerakanku, masing-masing aku mendorong ke depan ia mendorong pantatnya ke arahku diiringi desahan dan leguhan dari mulutnya. uugghh, aahh, Sshshhss, oohh, uugghh.

Tibatiba ia berteriak, Iwaann, sshh, oohh, aku menikmati sesuatu terbit dari dalam lubang kemaluannya tapi, oohh, oohh, aacchh, Gitt, aakku. Akupun merasakan kesenangan yang tiada bandingannya seiring dengan keluarnya cairan dari dalam punyaku.

oohh, uugghh, tidak sedikit sekali cairanku keluar. Terus Wan, keluarin semuanya, pinta Gita.

Tubuhku terasa telah tidak powerful lagi berdiri. Aku langsung telentang di kasur, sementara Gita langsung memelukku dan membubuhkan kepalanya di dadaku. Gita sayang sama Iwan, melulu itu yang terbit dari mulutnya, kemudian matanya terpejam seraya terus memelukku.

banner
Previous Post
Next Post

0 comments: