Ngentot Dengan Maya Montok
Cerita Dewasa - Pagi itu Maya berdandan lebih lama dari biasanya.Maya, itu namaku, di usiaku yang 31 ini aku sudah lama tidak keluar dan bekerja di dunia selain di rumah tangga.Beberapa tahun Maya hanya mengurus anak, sehingga terkucilkan dari dunia luar.Kini anakku sudah cukup besar, sehingga bisa kutitipkan ke orang tuaku.Hari ini tampilanku harus jauh lebih dari biasanya..kukenakan sepatu hak tinggi yang lama di lemari.Rambut ku ikat keatas dengan rapi bak pramugari.Kukenakan tank top putih , kusemprotkan sedikit minyak wangi kesukaanku, lalu kudobel dengan blazer.Kugunakan lipstik pink muda secukupnya, hanya untuk membuat bibirku tampak basah.
“hmmmm … masih lumayan” ..sambil memegang perutku yang masih rata lalu tanganku menulusuri ke pinggangku.Kemudian aku berputar melihat pantatku di balut ketat oleh celana dalam g-string warna coklat tua. Sengaja kukenakan G-string agar garis celana dalam tidak nampak di rok-ku.Lalu kemudian aku mencoba menggunakan stocking agar tampak profesional sebelum akhirnya kupakai rok ukuran sepaha warna hitam.”hari pertama diterima kerja di perusahaan besar, aku tidak boleh gagal !”Maka berangkatlah aku naik taxi ke pusat kota.Suami Maya hanyalah karyawan kecil dengan gaji kecil, selama ini ekonomi keluarga cukup sulit.Dan Maya punya ambisi untuk mencari uang sendiri, perdebatan panjang dengan suami mengenai bagaimana istri bekerja dengan penghasilan lebih besar sudah terjadi berkali kali, sampai akhirnya Maya diijinkan.Banyak janji terucap agar dirinya diijinkan bekerja. Seperti “Nanti gajiku akan bisa menopang uang makan sehari-hari, dan gajimu buat ditabung membeli mobil atau rumah” “Nanti aku tidak akan lagi minta uang saku dari kamu” dll dll dll.Karena itu Maya tidak boleh gagal sedikitpun, apalagi setelah diterima kerja dengan gaji 3 kali lipat gaji suaminya.Sesampai di kantor, Maya sudah kebingungan.. aduh aku harus menemui siapa ya.katanya aku akan ditraining hari ini. ‘haduuh aku terlambat 30 menit lagi… gara-gara demo demo itu sih’.“Permisi mbak , saya staf marketing yang baru, hari ini saya akan di training.. dengan pak…siapa ya..saya lupa”“Nama siapa?” tanya front desk officer dengan ketus…“Nama saya Maya”“Oooo Maya… tadi sudah ditunggu sama trainernya 30 menit lalu, tapi karena lama ga muncul di tinggal keluar dulu, hari pertama ya?”“Iya mbak”“Hari pertama koq telat sih..”“Iya tadi macet mbak..”“Yaah…selamat deeeh..”“Gimana mbak..maksudnya gimana ?”“Yaa…gini…dulu pernah juga ada yang terlambat hari pertama masa percobaan, langsung dihentikan”Deg !Jantungku serasa berhenti sejenak.“Aduuh masak gitu sih mbak”“Ditunggu aja nanti trainernya balik ya, dia yang menentukan, bukan saya”Sembari duduk menunggu 2 jam lamanya.Maya terus memutar otak akan apa yang terjadi, membayangkan seribu skenario yang mungkin akan terjadi. Tapi satu hal yang paling ia takuti yaitu kalau dia dipecat.Akhirnya muncul seorang bapak di depan kantor, penampilannya cukup macho dengan celana panjang dan T-shirt hitam membuat lengannya dan lekuk otot lengannya keliatan.Dan staf front desk itu menyapanya “siang pak, ini tadi staf baru yang bapak tunggu setengah jam”‘asem bener ini staf front desk, pakai bilang tunggu segala’Segera aku berdiri dan bersalaman..“siang” jawab bapak itu singkat.“mari ikut saya”Segera ku ambil tasku dan berjalan mengikutinya melalui staf2 lain turun lift kemudian melewati lorong lorong sepi sampai di sebuah ruangan cukup besar. Ditengahnya ada meja panjang dikelilingi kursi, dan disekeliling ruangan banyak alat kesehatan yang dipajang berputar mengelilingi ruangan.“Duduk” perintah bapak itu.Segera aku duduk.Dia memandangku..dan aku terdiam memandang balik tatapan tajamnya.“Kamu tidak minta maaf ?! kamu membuat saya membuang waktu, waktu itu sangat berharga, apakah kamu menghargai waktu?”“ehh..iya..pak..saya minta maaf..tadi saya terlambat karena jalannya macet ada demo”“Tidak perlu menyebutkan alasan! minta maaf secara tulus tidak perlu alasan”“ehh..iya pak maaf..” dengan suara mulai gemetar.“Kamu ingin kerja disini kan? seberapa jauh kamu ingin mempertahankan pekerjaanmu disini? kamu tau, saya sempat berpikir kamu punya potensi, bahkan bisa saya promosikan jadi supervisor dengan gaji 2x lipat sekarang, tapi kalau gini… ”“Saya sangat ingin kerja disini pak, sungguh mati saya niat kerja pak, tolong kasih saya kesempatan pak, saya tidak bisa pulang kalau saya gagal pak.. saya sungguh akan malu” mata Maya berkaca-kaca.“Oke, saya kasih kamu kesempatan, tapi jangan sia-siakan kesempatan ini, kamu tau nama saya siapa? jabatan saya apa?” sambil tetap berdiri memandang tajam ke Maya.“Ehh.. pak Eko..”“NGAWUURR! nama saya pak SIGIT LUKITO, jabatan saya direktur Marketing, masak kamu lupa nama atasan kamu, kan dulu sudah dikenalkan HRD, wah repot..nama customer bisa bisa kamu lupakan nanti”“tidak pak…saya akan ingat ingat baik baik” Pak Sigit hanya memandang
“hmmmm … masih lumayan” ..sambil memegang perutku yang masih rata lalu tanganku menulusuri ke pinggangku.Kemudian aku berputar melihat pantatku di balut ketat oleh celana dalam g-string warna coklat tua. Sengaja kukenakan G-string agar garis celana dalam tidak nampak di rok-ku.Lalu kemudian aku mencoba menggunakan stocking agar tampak profesional sebelum akhirnya kupakai rok ukuran sepaha warna hitam.”hari pertama diterima kerja di perusahaan besar, aku tidak boleh gagal !”Maka berangkatlah aku naik taxi ke pusat kota.Suami Maya hanyalah karyawan kecil dengan gaji kecil, selama ini ekonomi keluarga cukup sulit.Dan Maya punya ambisi untuk mencari uang sendiri, perdebatan panjang dengan suami mengenai bagaimana istri bekerja dengan penghasilan lebih besar sudah terjadi berkali kali, sampai akhirnya Maya diijinkan.Banyak janji terucap agar dirinya diijinkan bekerja. Seperti “Nanti gajiku akan bisa menopang uang makan sehari-hari, dan gajimu buat ditabung membeli mobil atau rumah” “Nanti aku tidak akan lagi minta uang saku dari kamu” dll dll dll.Karena itu Maya tidak boleh gagal sedikitpun, apalagi setelah diterima kerja dengan gaji 3 kali lipat gaji suaminya.Sesampai di kantor, Maya sudah kebingungan.. aduh aku harus menemui siapa ya.katanya aku akan ditraining hari ini. ‘haduuh aku terlambat 30 menit lagi… gara-gara demo demo itu sih’.“Permisi mbak , saya staf marketing yang baru, hari ini saya akan di training.. dengan pak…siapa ya..saya lupa”“Nama siapa?” tanya front desk officer dengan ketus…“Nama saya Maya”“Oooo Maya… tadi sudah ditunggu sama trainernya 30 menit lalu, tapi karena lama ga muncul di tinggal keluar dulu, hari pertama ya?”“Iya mbak”“Hari pertama koq telat sih..”“Iya tadi macet mbak..”“Yaah…selamat deeeh..”“Gimana mbak..maksudnya gimana ?”“Yaa…gini…dulu pernah juga ada yang terlambat hari pertama masa percobaan, langsung dihentikan”Deg !Jantungku serasa berhenti sejenak.“Aduuh masak gitu sih mbak”“Ditunggu aja nanti trainernya balik ya, dia yang menentukan, bukan saya”Sembari duduk menunggu 2 jam lamanya.Maya terus memutar otak akan apa yang terjadi, membayangkan seribu skenario yang mungkin akan terjadi. Tapi satu hal yang paling ia takuti yaitu kalau dia dipecat.Akhirnya muncul seorang bapak di depan kantor, penampilannya cukup macho dengan celana panjang dan T-shirt hitam membuat lengannya dan lekuk otot lengannya keliatan.Dan staf front desk itu menyapanya “siang pak, ini tadi staf baru yang bapak tunggu setengah jam”‘asem bener ini staf front desk, pakai bilang tunggu segala’Segera aku berdiri dan bersalaman..“siang” jawab bapak itu singkat.“mari ikut saya”Segera ku ambil tasku dan berjalan mengikutinya melalui staf2 lain turun lift kemudian melewati lorong lorong sepi sampai di sebuah ruangan cukup besar. Ditengahnya ada meja panjang dikelilingi kursi, dan disekeliling ruangan banyak alat kesehatan yang dipajang berputar mengelilingi ruangan.“Duduk” perintah bapak itu.Segera aku duduk.Dia memandangku..dan aku terdiam memandang balik tatapan tajamnya.“Kamu tidak minta maaf ?! kamu membuat saya membuang waktu, waktu itu sangat berharga, apakah kamu menghargai waktu?”“ehh..iya..pak..saya minta maaf..tadi saya terlambat karena jalannya macet ada demo”“Tidak perlu menyebutkan alasan! minta maaf secara tulus tidak perlu alasan”“ehh..iya pak maaf..” dengan suara mulai gemetar.“Kamu ingin kerja disini kan? seberapa jauh kamu ingin mempertahankan pekerjaanmu disini? kamu tau, saya sempat berpikir kamu punya potensi, bahkan bisa saya promosikan jadi supervisor dengan gaji 2x lipat sekarang, tapi kalau gini… ”“Saya sangat ingin kerja disini pak, sungguh mati saya niat kerja pak, tolong kasih saya kesempatan pak, saya tidak bisa pulang kalau saya gagal pak.. saya sungguh akan malu” mata Maya berkaca-kaca.“Oke, saya kasih kamu kesempatan, tapi jangan sia-siakan kesempatan ini, kamu tau nama saya siapa? jabatan saya apa?” sambil tetap berdiri memandang tajam ke Maya.“Ehh.. pak Eko..”“NGAWUURR! nama saya pak SIGIT LUKITO, jabatan saya direktur Marketing, masak kamu lupa nama atasan kamu, kan dulu sudah dikenalkan HRD, wah repot..nama customer bisa bisa kamu lupakan nanti”“tidak pak…saya akan ingat ingat baik baik” Pak Sigit hanya memandang
terdiam..Tiba – tiba “Saya tidak bisa memberi kamu kesempatan lagi, sebaiknya kamu keluar aja”“Paak.. tolong pak…jangan pak…saya harus bekerja disini pak. Saya yakin saya pasti bisa asal dikasih kesempatan”“Kesempatan sudah saya berikan” Kata pak Sigit.“Tolong pak saya bersedia melakukan apapun asal jangan dikeluarkan pak”“Kamu yakin ? karena bekerja disini memang membutuhkan tuntutan yang tinggi, di imbangi dengan gaji yang tinggi”“iya pak, saya mohon pak, disuruh apa aja saya siap”“Oke kalau gitu, coba kamu jelaskan dan peragakan cara penggunaan semua produk disini”.Segera Maya berdiri dan mendekati alat peraga yang ada nomor 1, sebuah baju operasi.Pak Sigit memandang tubuh Maya dari ujung kaki sampai kepala..’mmm sexy…’“Ini adalah baju operasi yang digunakan ketika pasien akan di operasi”“Dan ini adalah alat radiologi sejenis rontgen” lanjut Maya.“Sebentar… Maya, kamu lepas blazermu, saya alergi bahan kain seperti blazermu itu bikin hidung saya gatel”“Oh..maaf pak” segera aku melepaskan blazerku dan kusimpan dalam tas.Hanya menggunakan tanktop dan rok sepaha membuat Maya tampak makin sexy..kulitnya yang putih makin terlihat, bahu dan lengannya tampak menggiurkan, dalam hati pak Sigit mengaggumi ibu 1 anak ini.“Ya lanjutkan!”“Baik… ini adalah tiang untuk menggantungkan alat infus..ujung atas ini untuk mengkaitkan botol infusnya”.Sambil menunjuk ke atas, tampak lekuk badan Maya memang sexy, ketiaknya putih bersih, dan dadanya membusung ketika Maya menggapai ke atas.“Sedangkan ini, adalah kursi untuk wanita melahirkan, posisi kaki diletakan di atas sini dan wanita yang akan melahirkan”“Kalau ini , ini adalah temperatur untuk mengukur suhu badan, paling akurat bila digunakan di rectal atau di anus”“ini untuk memeriksa pap smear..atau memeriksa liang memek”“STOP !! Saya minta kamu memeragakannya, tidak hanya menunjuk nunjuk dan ngecipris, kamu harus tunjukkan cara penggunaannya agar customer jelas saat kamu presentasi,“Sekarang ulangi dari awal” perintah pak Sigit… darahnya berdesir melihat body Maya yang mulus dan sexy…pahanya..dadanya..lekuk lengannya..lehernya …ketiaknya…semua menggiurkan.“Kamu coba peragakan baju operasi itu”“Begini pak ?” sambil memasukkan satu tangannya ke lubang baju hijau itu..“MANA BISA KAYAK GITU !” pak Sigit segera berdiri dan menghampiri.Tangannya memegang bahu Maya..meraba kulitnya yang mulus dan empuk..”LIHAT INI..BAGIAN DALAM BAJU INI DIRANCANG KHUSUS ! untuk langsung menempel kulit sehingga tidak akan jatuh atau tertiup walaupun tanpa diikat, jadi kamu harus lepas bajumu. itu ada tempat ganti” sambil menunjuk pojok ruang yang di tutupi selambu.Aku berjalan kesana sambil berpikir…’aku harus berhasil, aku harus berhasil’tanpa pikir panjang dibalik kelambu itu kulepas tanktopku..kemudian aku berpikir lagi ‘Apa BH ku juga harus aku lepas?…kalau harus menempel kulit berarti harus dilepas, karena bagian
punggungnya terbuka sama sekali.Maka kulepas saja BH itu.Sementara diluar selambu, pak Sigit sedang melihat pemandangan luar biasa.lampu terang dibalik selambu itu malah membuat isi dalam selambu terlihat cukup jelas dari luar.. dari dalam malah tidak bisa melihat keluar. ‘Wow…susunya terlihat remang2 dibalik selambu…mmmm putingnya samar samar keliatan … susunya kenceng juga keliatannya’ guman pak Sigit.Maya keluar dari balik selambu menggunakan baju operasi hijau menempel bagian atas tubuhnya… unsur dingin seperti air pada baju yang menempel kulitnya membuat putingnya menegak.. dan karena baju itu ternyata menempel erat bagian depan tubuhnya, bentuk dan lekuk tubuhnya keliatan sangat jelas. Seperti di cetak atau seperti mengenakan baju tipis yang basah…“Coba kamu jelaskan, apa kelebihannya dan tunjukkan !”Maya sudah belajar banyak soal produk produk ini, walaupun belum hafal seluruhnya tapi dia ingat mengenai kelebihan baju ini..“Ini pak, tidak perlu lama lama mengikat bagian belakangnya… seperti bisa dilihat bagian belakangnya terbuka tanpa tali.. sehingga proses operasi bisa langsung dilakukan” Punggung Maya bisa dilihat jelas oleh Sigit, dia juga bisa melihat bekas tali beha yang membekas di punggung maya. Lekuk punggungnya mengalir kebawah dan hilang dibalik rok hitam maya.“Semua ditopang dibagian depan dimana ada gel yang mudah menempel kulit tanpa membuat kulit iritasi” lanjut Maya.Pak Sigit tersenyum tipis melihat lekuk toket Maya, ia bahkan bisa melihat lekuk puting Maya.“Sekarang coba kamu peragakan kursi untuk melahirkan itu!”“Ehh..baik pak, saya ganti dulu ya pak?”“Tidak perlu,
Film Bokep - jangan buang waktu”“Ya pak” sembari berusaha naik ke kursi melahirkan yang agak tinggi itu, posisi kursinya miring, sehingga begitu duduk langsung Maya terjatuh tersandar di kursi dan kakinya menggantung. Tapi bukan disitu posisi kaki yang seharusnya. Dia masih harus menaikkan lagi lebih tinggi. Dengan posisi paha menjepit maya meletakan kakinya lebih tinggi di tempat kaki yang ada ditengah. Maya berusaha menutupi isi roknya dengan cara menekan roknya.Pak Sigit berdiri dan mendekat begitu kaki maya sudah naik ke posisinya.“Kamu lupa menjelaskan bahwa tangan ibu hamil dapat berpegangan di atas sini, sehingga mempermudah proses melahirkan!” sambil mengarahkan kedua tangan Maya ke atas di atas kepalanya dimana disana ada pegangan. Mata pak Sigit melirik lekuk ketiak Maya yang tampak sexy. Posisinya tampak pasrah tak berdaya.“Dan ini harusnya tombol ini ditekan!” lanjut pak Sigit.Tombol itu mengerakan posisi kaki yang tadinya keduanya ditengah, sekarang melebar..“Eh..” Aku kelabakan ketika tiba tiba kedua kakiku ditarik melebar, dan tampaknya pak Sigit tidak berhenti berhenti menekan tombol itu,sampai kedua kakiku terbuka 130 derajat mekangkang.Rokku yang berusaha kutahan otomatis terdorong naik oleh pahaku sendiri ke arah pinggang, dan bagian bawah rok-ku terdorong sampai ke pantatku.Celana dalam G-stringku pasti keliatan jelas bila pak Sigit berputar kearah sini.Dan benar… pak Sigit berjalan santai memutari kursi dan berhenti pas di depan selakanganku yang terexpose.“hmmm… ” sambil memandangi dengan leluasa paha mulus Maya… melihat pori-porinya yang merinding…dan selangkangan Maya, gundukan kecil ditengah yang hanya tertutup kain pas hanya menutup bibir bawah Maya.Dalam hati pak Sigit mengguman ‘ WOW… sexy sekali… dan apa itu..ada basah-basah di selangkangannya..dan kayaknya ada spot basah di celana dalamnya, apa dia juga terangsang?’Pak Sigit melirik ke arah ibu Maya yang sedang menutup matanya.. mungkin ia malu.Segera pak sigit mengeluarkan HP cameranya dan klik.memotret selangkangan Maya lengkap dengan wajah Maya yang sedang menutup wajahnya.Tanpa menurunkan Maya dari posisinya pak Sigit melanjutkan dengan memberikan termometer anus.. “sekarang coba peragakan cara penggunaanya, ingat saya mau kamu peragakan !”Maya membuka matanya dan melihat termometer di tangannya.. ‘aduuh ini kan Rectal termometer’ pikirnya dalam hati.’apa baiknya aku pura-pura salah aja ya? tapi nanti bisa-bisa aku dipecat, kalau aku dipecat bagaimana pembayaran cicilan rumah, mobil, bisa-bisa disita semua, dasar .. semua ini gara-gara suami tak berguna !’“Begini pak” sambil berusaha mengarahkan termometer itu ke ketiaknya dan dijepitnya.“BUKAAN ! Mana bisa itu dijepitkan disana ! jelas itu salah.. Kamu mau keluar dari pekerjaan ini ? atau kamu mau belajar cara yang benar ??, kalau kamu mau saya akan mengajari cara yang benar.” Pak Sigit ingin memastikan apakah dia bisa melanjutkan permainan ini atau tidak.Maya sambil mengangguk dan memandang pak Sigit menjawab dengan suara pelan “Saya mau belajar pak, saya siap”.“Ini adalah rectal thermometer , kamu lihat ujungnya yang lebih gemuk dari biasanya dan lihat ujungnya yang tercover dengan stainless steel tampak lebih panjang.. saya akan tunjukkan cara pakainya” Sambil pak Sigit memegang kedua paha Maya dan mendorongnya mengkangkang lebih lebar.Pak Sigit melirik Maya ingin melihat responnya. Nampaknya Maya sudah pasrah… ia hanya memejamkan mata dan nafasnya tampak lebih cepat, bibirnya dikulum kedalam.“Saya harus mendorong celana dalam ini ke samping..ehm..” diselipkannya jari telunjuk dan jari tengahnya ke dalam karet celana dalam g-string maya, dan kemudian ditariknya kesamping ‘WOW !!’ dalam hati pak Sigit terkagum melihat pemandangan luar biasa dimana tampak rambut-rambut kemaluan Maya ditengahnya nampak dua gundukan bibir memek Maya yang mengapit sebuah butir itil, ditengahnya keliatan lubang kenikmatan itu, tampak basah, bahkan ada cairan bening mengalir ke bawah melalui tengah-tengah cepitan pantat putih Maya, cairan itu berhenti pas di anus maya yang berwarna krem muda.Maya nampak terengah-engah, sensasi dalam kondisi tak berdaya dibawah otoritas pak Sigit yang berkarisma membuat dia terangsang. Jari pak Sigit entah sengaja atau tidak , sembari menarik celana dalamnya juga menyentuh bibir luar memek Maya.Mata Maya sayu menatap pak Sigit yang sedang membasahi ujung thermometer ludah di mulut pak Sigit. kemudian pak Sigit menunduk sedikit, mengarahkan thermometer itu ke anus Maya dan ketika ujung thermometer yang dinginitu menyentuh kulit anus maya, maya sedikit melompat dan kakinya menegang..“Maya, ini satu pelajaran yang penting kamu harus dengar, bila pasien sedang tegang maka termometer akan sulit masuk, jadi sebaiknya di relax-kan dulu, begini caranya” Pak sigit mengambil kursi dan duduk pas didepan selangkangan Maya kemudian… jari telunjuk pak sigit yang sudah basah dengan ludahnya sendiri di gosok gosokan memutar mengelilingi anus Maya yang menegang dan menjepit erat.Gerakan jari-jari nakal pak Sigit ternyata membuat Maya merasakan sensasi nikmat yang berbeda.. mulutnya sedikit terbuka, dan nafasnya tersengal sengal.Telunjuknya terus berputar sambil menekan-nekan anus maya.Kenikmatan yang dibuatnya membuat Maya semakin relax dan menerima jari itu, anusnya semakin renggang dan jarinya semakin bisa menekan lebih jauh.Setelah 2 putaran ‘bleeess’ jari itu masuk. Dan Maya melenguh “Uhhhmm”, tubuhnya mengeliat, dadanya membusung sebentar.Melihat itu pak Sigit tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung saja dia mendekatkan wajahnya ke memek maya yang sudha basah itu, dan mencium aroma-nya yang wangi sebelum kemudian menjilat itilnya.”uuuummmmhhh” Maya semakin mengeliat, dia berusaha melihat kebawah dan melihat kepala pak Sigit sudah berada diantara kedua kakinya, sekarang dia tahu itu lidah pak Sigit.“Jangan..pak Sigit…” suaranya lirih hampir tak terdengar.. dirinya juga ragu.Pak Sigit meneruskan memainkan lidahnya di itil Maya. Maya kelonjotan nikmat dari lidah pak Sigit membuatnya lupa diri.Sementara menjilati jari telunjuk pak Sigit masih terbenam dan dijepit oleh anus Maya.Jari itu bergerak maju mundur. Jilatan pak Sigit semakin intens dan terkadang dihisapnya itil Maya.“ahhh…ohhh my… sshhh ahhhh”“uhhhmmmmmmhhh mmmhhhh” Maya terus mendesah dan melenguh tak tertahankan.Sampai akhirnya orgasme itu meledak di dalam tubuhku… “ummmmhhhhhhhh haaaaahhhhhhh ahhhhh achhhhh” tubuhnya kelonjotan meliuk-liuk..tapi pak Sigit tak berhenti dan itu membuat Maya semakin menyentak nyentak kenakan…sampai akhirnya rasa nikmat itu terganti dengan rasa geli yang luar biasa…“Stooppp dulu pak …jangaaan…geli….” sambil tangan berusaha mendorong kepala pak Sigit.Pak Sigit segera berdiri dan berjalan ke samping Maya bersandar, segera ia buka celana panjangnya dan menarik keluar Kontolnya yang sudah tegang dan berdenyut dari tadi. Diarahkannya kontol itu ke wajah Maya.Maya seperti terhipnotis dengan Kontol yang tegang dan berurat itu, segera dipegangnya dan dielusnya, ia mengaggumi bentuk dan ukurannya yang jauh berbeda dengan milik suaminya.Pak Sigit yang sudah tidak sabar merasa tidak cukup dengan elusan tangan Maya.Ia memegang kedua pergelangan tangan Maya dan menekannya dan menahannya dengan satu tangan di atas kepala Maya.Pak Sigit ingin agar dia di sepong, tapi setelah melihat Maya dalam posisi seperti itu ia terhenti untuk mengagumi wajah Maya lekuk lehernya..bahunya yang keliatan putih mulus dan ketiaknya yang bersih…hmmmmm, pak Sigit lalu menunduk dan mencium bibir maya, menjilat bibirnya dan terus menjilat turun ke leher maya sampai ke ketiak Maya…ia menciumi aromanya dan kemudian menjilat dengan rakus…sesekali di hisapnya dan diciumi, daerah ini ternyata sensitive buat Maya, seperti ada setrum yang mengaliri badannya dan mengalir memerintahkan memeknya untuk mengeluarkan cairan lendir kenikmatan,Pak Sigit yang merasa terganggu dengan baju rumah sakit itu, dengan satu sentakan pak Sigit menarik lalu melempar baju itu ke lantai.Ketika baju itu ditarik, Toket Maya serasa ditarik sesaat kemudian dilepas lagi, bahkan toketnya masih bergoyang sesaat kemudian.Pak Sigit berhenti sembari berdiri untuk memandangi tubuh wanita setengah telanjang dihadapannya, toketnya membulat nampak begitu ranum, dan puting kecoklatan warna khas orang asia, kulitnya putih mulus dan perutnya tak nampak seperti seorang ibu, kakinya mulus dengan posisi mengkangkang di atas pegangan kursi yang memang di desain utk orang melahirkan.Ia lalu menunduk lagi, kali ini sasarannya adalah puting yang dari tadi hanya dia lihat dari balik baju, kini bisa ia rasakan di dalam mulutnya… bisa ia kulum dan bisa ia hisap sepuasnya.’Shhhh…ccrrrrppp…cruup…crrreepp’ hisapan-hisapan pak Sigit menimbulkan bunyi-bunyian yang terdengar nikmat.Bunyi itu diikuti lenguhan wanita yang dihisap putingnya “ummmmmmmhhhhhh ohhh…uhhhh….shhh ahhh”‘Crrrup srrrp ssshhhep’ puting Maya dijilat dikulum di mainkan dengan lidah didalam mulut pak Sigit.Memek Maya semakin basah…lendirnya terus diproduksi karena rangsangan rangsangan pak Sigit dan memek itu serasa ingin disentuh, ingin di perhatikan dan di masuki.Tapi pak Sigit masih ada rencana lain, dia berdiri tegak dan masih menahan kedua tangan Maya diatas, ia mengarahkan kontolnya ke arah bibir maya dan mengosokannya di mulut maya.Maya dengan pasrah memiringkan mukanya sambil membuka mulutnya dengan mata merem melek memandang pak Sigit,Pak Sigitpun segera mendorong kontolnya masuk ke mulut hangat Maya.“OHHHH ENAK … MULUTMU ENAK
Foto Bokep - BANGET…”“Crrrp …ssrrrpp…crrp crpp” pak Sigit mendorong maju mundur kontolnya, seperti sedang mengentot mulut Maya.Dan semakin lama kontol itu masuk semakin dalam..menyundul tenggorokan Maya, padahal baru 3/4 dari ukuran semuanya yang masuk, tapi sepertinya Maya sudah agak kelabakan..“Emmmhhh” sesekali Maya seperti protes berusaha mundur menarik nafas..tapi hanya sesaat kemudian pak Sigit kembali mengobok mulut Maya dengan kontolnya maju mundur.Kali ini dengan tangan satunya memegang rambut bagian belakang kepala Maya, ia menahan kepala Maya agar tidak mundur, dan mendorong kontolnya masuk seluruhnya..sampai hidung Maya terbenam diantara jembut pak Sigit. Kontol itu masuk ke tenggorokan Maya dan tenggorokan itu seakan memijatnya ketika Maya tersentak-sentak ingin menarik nafas. “Ugghh” Kenikmatan luar biasa membuat pak Sigit mengulang-ulangnya..sampai air liur Maya menetes netes dan membasahi kontolnya.Kemudian pak Sigit mengambil posisi berdiri di antara selangkangan Maya. Ia menarik lagi g-string maya, kali ini dengan kasar sampai talinya putus.. dan melemparnya ke lantai.Ia lalu menggesek-gesekan kontolnya ke itil Maya yang masih berdenyut nikmat.“uhhmmm” Maya masih merasakan sedikit geli tapi enak.kemudian dengan satu sentakan pak Sigit membenamkan Kontolnya kedalam lubang memek Maya yang segera menjepitnya…“ORRHHHHHHH” lenguh pak Sigit , diiringi desahan Maya “uhhhhhmmmmmmhh”Pak Sigit mengentot Maya dengan sentakan sentakan sampai toket Maya turut bergoyang, melihat itu pak Sigit yang gemas meremas toket kiri Maya dan memilin puting toket kanan Maya.“aaahhhhh” “OHHH YESSS…MAYA…NIKMAT SEKALI”“ceplak..ceplak..crp” Bunyi pinggul pak Sigit menghantam pantat kenyal Maya.“Ohhhh…pak Sig…git…uhhmmmm ahhh”Puas memilin puting toket Maya, pak Sigit ganti meremas-remas pantat Maya, sesekali di ceplesnya pantat itu “PLAAAK” “Aaach” Kemudian pak Sigit menggosok-gosokan jempolnya di belahan pantat Maya sambil terus mengeluar masukkan Kontolnya yang keras ke dalam lubang memek Maya yang hangat dan basah.Jempolnya menemukan area lunak yang sedikit keriput di antara belahan pantat Maya, ia kemudian menekan jempolnya disitu..sampai jempol itu masuk ke lubang pantat Maya…“aaaccchhhh..”“OH YESSS !!”“Ceplak crrrp crrp, PLAK!” “oucchhh” Maya mengeliat geliat dan mendesah desah, kedua tangan Maya memegang kedua toketnya, karena goyangan yang begitu dahsyat membuat tubuh Maya tersentak sentak oleh dorongan pak Sigit.“OHH YESSSHH…I’m fucking you ibu Maya”“pak..si..git…uhhh”Tiba-tiba pak Sigit memperlambat ritme dan menarik keluar kontolnya yang basah dengan lendir Maya. dan mencabut jempolnya dari lubang pantat Maya.Ia mengarahkan kontolnya ke lubang Maya yang belum pernah dientot orang dan ketika kepala kontol itu menekan lubang itu…Maya tidak meronta..ia hanya menurunkan tangannya untuk mengosok itilnya sendiri.Kepala kontol itu pelan pelan masuk ke anus Maya, dan sekarang sudah tidak nampak lagi dari luar. “OHHHHH… RAPET BANGET…KAMU CANTIK SEKALI MAYA!”“uhhhhhhhhhhhhhhh aaahhhhhh” dan pak Sigit mendorong masuk keseluruhan kontolnya.Pak sigit memulai dengan gerakan-gerakan maju mundur kecil dan semakin lama semakin besar gerakan mengentot itu. “Aaahhhhh…uhhhhhhhhhhh” baru kali ini Maya merasakan pantatnya di entot. Seringkali suaminya minta untuk main anal, tapi ia tidak pernah mengijinkan. Kali ini dengan pasrah dan lepas kendali ia dientot oleh atasannya.Maya terus memainkan itilnya, dan pak Sigit terus mengentot Maya sambil menunduk tangannya meremas toket Maya yang putih montok dan mulutnya mengulum,menyedot putingnya. Sensasi yang ditimbulkan tak tertahankan lagi bagi pak Sigit dan Maya.Bersamaan mereka mencapai puncak orgasme!“OOOOOHHHHHHHHH HHHHH FUCK YOU MAYA!! I LIKE YOU !! ARRRHHHH”“uhhhhhmmm shhhhh Ohhh enaaaaaaaaachhhhh uhh hehh haahh” Maya mengeliat geliat merasakan orgasme yang luar biasa, mulutnya terbuka dan matanya terpejam.Pak Sigit menyemprotkan cairan sperma hangat di dalam pantat Maya..“ahhhh hahhh…uhhhh ahhh” mereka berdua terengah-engah dan badan pak Sigit menindih badan Maya…keringat mereka saling menyatu.Pak Sigit bisa mencium aroma wangi Maya bercampur dengan aroma sex mereka.Kontolnya masih didalam anus Maya dan pelan pelan melunak sampai akhirnya kontol itu keluar dengan sendirinya…cairan spermanya juga ikut tumpah menetes dari anus Maya yang masih berdenyut denyut.Pak Sigit lalu berdiri mengambil HP-nya di meja dan memotret Maya yang telanjang bulat dan penuh keringat, dari lubang pantatnya tampak putih-putih cairan yang keluar..“Jangan pak !” Maya berusaha menutup wajahnya, tapi sudaah terlambat, foto itu sudah diambil.“Mulai sekarang kamu saya angkat jadi sekretaris saya! dan gajimu akan saya ajukan kenaikan 2 kali lipat”Maya berusaha berdiri tapi kakinya masih lunglai, ia berdiri sambil bersandar dikursi melahirkan itu “terima..kasih..pak”Ada rasa lega sekaligus kuatir di dalam dirinya.Maya memunguti pakaiannya, sementara pak Sigit hanya perlu memakai kembali celananya.Setelah itu pak Sigit mengeluarkan satu stel pakaian dari lemari dan kemudian diletakan di atas meja tengah.”Itu seragammu! lepas semua rok dan celana dalammu, disitu sudah ada lengkap dengan dalamannya, semua baru dan bersih, AYOO CEPAT… KITA DITUNGGU MEETING SEKARANG”“Besok dan seterusnya, kamu akan masuk ke ruangan ini dan berganti baju seragammu, semua akan sudah disiapkan di loker itu, pulangnya kamu boleh ganti baju kamu lagi, tinggalkan saja baju seragammu di loker, akan ada yang mencucinya”“iya pak”.. segera Maya berganti dengan baju seragam yang baru diberikan..Setelah semua dipakai aku tidak bisa melihat diriku sendiri, karena disana tidak ada cermin besar. Tapi aku merasa sedikit kurang nyaman dengan rok ini, benar-benar rok mini, hanya satu setengah jengkal dari pusarku. Aku sudah berusaha menariknya tapi memang ukurannya hanya segitu, kalau untuk pinggangnya karena ada karetnya, jadi tentu nyaman saja, hanya mini-nya ini bener bener dech.. udah gitu bagian samping rok kanan dan kiri ada slit (belahan) dengan ukuran setengah jengkal.Bajunya cukup bagus, tapi kutungan, dibagian tengah ada kerah yang cukup lebar dengan belahan agak rendah, push up bra yang tersedia malah membuat belahan dadaku semakin ditonjolkan. Kainnya putih dan cukup tipis.. beha hitam yang kupakai sedikit menerawang dari depan maupun belakang. Pusarku saja samar-samar juga terlihat.Tapi tidak ada waktu lagi, karirku baru saja dimulai dan aku harus menyelamatkan seluruh keluargaku dari bencana keuangan di tengah krisis ini. Ambisiku untuk menjadi kaya sangat besar, dan ini mungkin pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai puncak kesuksesan.“MAYA !” lamunanku terburai karena panggilan pak Sigit.Meeting pertamaku.di ruangan itu ada 8 orang lain yang sudah duduk.Dan meeting itu dipimpin oleh pak Sigit, ternyata pangkat dia tinggi juga.Semua nampak hormat sama dia, lebih dibilang menjilat. Beberapa cowok melirik terus ke pahaku, aku memang kesulitan menahan belahan rok untuk membuka ketika duduk, sehingga rok yang sudah mini ini makin terbuka aja.Tapi semua berjalan lancar. Dan aku sudah dikenal sebagai sekretaris pribadi pak Sigit.
0 comments: